kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.334   -66,00   -0,40%
  • IDX 7.177   34,32   0,48%
  • KOMPAS100 1.046   5,40   0,52%
  • LQ45 815   2,98   0,37%
  • ISSI 225   1,49   0,67%
  • IDX30 426   1,98   0,47%
  • IDXHIDIV20 506   2,31   0,46%
  • IDX80 118   0,62   0,53%
  • IDXV30 120   1,14   0,96%
  • IDXQ30 140   0,53   0,38%

Duh, sampai saat ini baru ada 380 orang aktuaris


Selasa, 17 Maret 2015 / 15:16 WIB
Duh, sampai saat ini baru ada 380 orang aktuaris
ILUSTRASI. Manfaat buah alpukat untuk kesehatan.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Jumlah tenaga aktuaris di industri asuransi masih sangat minim. Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) menyebut jumlah aktuaris yang ada saat ini baru sekitar separuh dari jumlah yang ideal.

Ketua PAI Rianto Djojosugito menyebut idealnya jumlah tenaga aktuaris yang ideal untuk kebutuhan industri asuransi di dalam negeri mencapai sekitar 700 orang. "Namun sampai saat ini baru ada 380 orang aktuaris," katanya, Selasa (17/3).

Itu pun tidak semuanya berstatus sebagai fellow actuaries. Menurunya baru 200 orang yang bersertifikat ahli aktuaris di Indonesia, sedangkan sisanya masih berstatus ajun aktuaris atau setingkat di bawah ahli aktuaris.

Masih minimnya pemenuhan kebutuhan tenaga aktuaris ini diantaranya disebabkan oleh pamor profesi ini yang belum banyak dikenal. Belum lagi proses pendidikan yang terbilang cukup lama.

Untuk mendapatkan status sebagai fellow actuaries, Rianto menyebut seseorang harus menempuh sebelas ujian yang pendidikannya memakan waktu antara enam sampai tujuh tahun. Sedangkan untuk menjadi ajun aktuaris mereka harus menyelesaikan tujuh kali ujian.

Ia menambahkan dari jumlah aktuaris saat ini baru sekitar 60% diantaranya yang bekerja di perusahaan asuransi. Sementara sisanya tersebar di berbagai sektor lain terutama di industri keuangan lain sampai menjadi konsultan.

Sementara yang ada di industri asuransi sendiri, mayoritas aktuaris bekerja di perusahaan asuransi jiwa. Baru sebagian kecil yang bekerja di asuransi umum. "Mungkin karena asuransi jiwa lebih dulu memahami dan terbiasa dengan pentingnya aktuaris maka masih lebih banyak permintaan ke sana," ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×