Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah duit mengendap atau dana float pada layanan uang elektronik di Tanah Air semakin gendut. Hal ini didorong oleh pertumbuhan signifikan jumlah kartu atau instrumen uang elektronik hingga saat ini.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), jumlah duit mengendap pada uang elektronik per Oktober 2025 sudah mencapai Rp 15,86 triliun, meningkat 19,76% secara tahunan atau year on year (YoY).
Rinciannya, sebesar Rp 4,77 triliun mengendap di uang elektronik milik perbankan atau naik 10,81% secara tahunan dan sebesar Rp 11,09 triliun mengendap pada uang elektronik milik lembaga keuangan nonbank atau melonjak 24%.
Baca Juga: BRI Cetak Laba Rp 45,4 Triliun Hingga November
Adapun jumlah penerbit uang elektronik saat ini tercatat mencapai 92 lembaga, yang terdiri dari 21 bank umum dan 71 lembaga keuangan nonbank.
Adapun jumlah kartu atau instrumen uang elektronik per Oktober 2025 sudah mencapai 1,04 juta, meningkat 15,09% secara tahunan. Jumlah uang elektronik berbasis cip naik 11,5% menjadi 125,25 juta dan uang elektronik berbasis server mencapai 918,02 juta atau naik 15,58%.
Sepanjang Januari-Oktober 2025, volume transaksi uang elektronik sudah mencapai 25,89 juta transaksi. Angka ini melesat 47,67% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai transaksinya mencapai Rp 2.700,2 triliun atau tumbuh 32,04% secara YoY.
Selanjutnya: Kementerian Keuangan Akan Perbanyak Terbitkan Surat Utang Tenor Pendek di 2026
Menarik Dibaca: Rekomendasi 6 Drakor Tentang Nikah Kontrak Lucu dan Manis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













