kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dukung pemulihan sektor riil, BTN siap ekspansi kredit


Kamis, 25 Juni 2020 / 21:14 WIB
Dukung pemulihan sektor riil, BTN siap ekspansi kredit
ILUSTRASI. Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN) Pahala N. Mansury. KONTAN/Baihaki/4/3/2020


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

Hingga kini Bank BTN masih menempati posisi nomor wahid sebagai bank pelaksana penyalur tertinggi dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun 2020. Hingga 16 Juni 2020 sesuai dengan data dari PPDPP, Bank BTN telah menyalurkan dana FLPP untuk 44.193 unit rumah senilai Rp4,45 triliun.

Rinciannya, sebanyak 38.177 unit rumah disalurkan melalui Bank BTN Konvensional senilai Rp 3,86 triliun. Kemudian, sisanya sebanyak 6.016 unit rumah atau setara kredit senilai Rp 585 miliar disalurkan oleh BTN Syariah. 

“Kami akan terus mendukung program pemerintah dalam pembiayaan perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah, termasuk di masa pandemi Covid-19,” tegas Pahala.

Baca Juga: Dapat dana Rp 30 triliun dari pemerintah, Himbara siap ekspansi kredit

Sebagai bank pertama yang menghadirkan KPR di Tanah Air, tambah Pahala, Bank BTN berkomitmen terus berinovasi melanjutkan visi dan misi pemerintah untuk dapat menyediakan rumah yang terjangkau serta berkualitas bagi masyarakat Indonesia.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan penempatan uang negara pada bank milik pemerintah tersebut akan menjadi pelengkap dari berbagai instrumen yang telah diberikan dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional. “Dana pertama kami tetapkan Rp 30 triliun di Himpunan Bank Milik Negara (Himbara),” ujar Sri Mulyani.

Dalam penempatan dana tersebut, kata Sri Mulyani, pemerintah akan memberlakukan suku bunga sebesar 80% dari BI 7 day repo rate. Nantinya, penempatan dana tersebut akan dievaluasi pemerintah bersama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dalam tiga bulan ke depan. Sri Mulyani menambahkan jika dampak yang ditimbulkan dari instrumen ini besar, maka langkah tersebut akan diperluas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×