Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tendi Mahadi
Reza menuturkan, sumber pendanaan MTF paling besar saat ini berasal dari pinjaman bank. Adapun pinjaman bank MTF mencapai Rp 16,68 triliun, sementara dari penerbitan obligasi sebesar Rp 4,34 triliun per Juni 2023.
“Rencana pendanaan MTF ke depan akan menyesuaikan kondisi suku bunga pasar,” tutur dia.
Dia menyebutkan, porsi obligasi menyumbang sekitar 22% dari total pendanaan perseroan per Agustus 2023. Reza bilang, terkait dengan bunga obligasi akan disesuaikan dengan kondisi pasar.
“Untuk mengantisipasi bunga obligasi yang naik atau turun yang dilakukan yaitu menggunakan alternatif pendanaan lain,” imbuhnya.
Sebelumnya, telah mendistribusikan Obligasi Berkelanjutan VI Mandiri Tunas Finance Tahap II Tahun 2023 dengan nilai sebesar Rp 691,73 miliar. Adapun target dana yang dihimpun dalam Obligasi Berkelanjutan VI Mandiri Tunas Finance Tahun 2023 sebesar Rp 5 triliun.
Penawaran umum Obligasi Berkelanjutan VI Mandiri Tunas Finance Tahap II Tahun 2023 akan berlangsung pada 21-22 September 2023. Sementara tanggal penjatahan pada 25 September 2023, dan tanggal pencatatan di BEI pada 29 September 2023.
Sementara itu, PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) pun memiliki sumber pendanaan dari pinjaman perbankan dan penerbitan obligasi.
Direktur WOM Finance, Cincin Lisa Hadi menyampaikan sumber pendanaan tersebut dilakukan untuk mendapatkan pendanaan dengan tingkat suku bunga yang kompetitif serta sebagai salah satu bentuk diversifikasi sumber pendanaan.
“(Porsi pendanaan) 61% pinjaman perbankan dan 39% obligasi,” kata lisa kepada KONTAN beberapa waktu lalu.
Selain itu, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) juga melakukan diversifikasi pendanaan karena ini dianggap bisa meminimalisir risiko.
Direktur Keuangan Adira Finance Sylvanus Gani Mendrofa menuturkan hampir 50% pendanaan bersumber dari pembiayaan bersama dari induk perusahaan. Di luar itu, pendanaan dilakukan dengan penerbitan obligasi dan sukuk serta sisanya pinjaman dari bank.
“Penerbitan obligasi dan sukuk Adira Finance pada semester I 2023 masing-masing adalah sebesar Rp 1,7 triliun untuk obligasi dan Rp 300 miliar untuk sukuk,” kata Gani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News