Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di balik capaian laba perbankan yang begitu besar pada periode sembilan bulan pertama tahun 2023, ada pula kontribusi laba dari anak usaha yang tak boleh dilupakan. Mengingat, kontribusi laba anak usaha ini terus menunjukkan pertumbuhannya.
Ambil contoh, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) yang mencatat kontribusi laba anak usahanya tumbuh hingga 33,3% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 5,3 triliun. Capaian ini justru melampaui pertumbuhan laba BRI secara konsolidasian yang hanya 12,4% YoY.
Meski demikian, kontribusi laba dari anak usaha tersebut masih sebagian kecil dari laba bank BRI yang mencapai Rp 43,99 triliun. Itu berarti kontribusi laba anak usahanya baru sekitar 11,8%.
Adapun, PT Pegadaian menjadi salah satu penopang besar dalam kontribusi anak usaha bank yang fokus di segmen UMKM ini. Kontribusi dari salah satu anggota Holding Ultra Mikro ini mencapai 61,7%.
Baca Juga: Laba Bersih Bank NOBU Naik 38,41% Jadi Rp 104,4 Miliar per Kuartal III-2023
Posisi selanjutnya diisi oleh anggota Holding Ultra Mikro lainnya yaitu PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Anak usaha ini berkontribusi terhadap laba BRI Group sekitar 23,1%.
Pertumbuhan kontribusi laba anak usaha juga dirasakan oleh PT Bank Mandiri Tbk pada tiga kuartal pertama di 2023 ini. Kontribusi laba anak usaha mencapai Rp 4,21 triliun atau naik 33,2% YoY.
Jika dirinci, kontribusi terbesar berasal dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) yang mencatatkan laba sekitar Rp 4,2 triliun hingga September 2023. Di mana, laba yang disetorkan kepada induk, dalam hal ini Bank Mandiri adalah senilai Rp 2,16 triliun.
Selanjutnya, ada PT Bank Mandiri Taspen yang memberikan kontribusi terbesar kedua senilai Rp 577 miliar. Dilanjutkan dengan kontribusi laba dari PT AXA Mandiri Financial Services senilai Rp 514 miliar.
“Kami akan terus memaksimalkan sinergi kolaborasi secara Mandiri Group untuk menyediakan layanan ekosistem jasa keuangan yang lengkap,” ujar Direktur Keuangan Bank Mandiri Sigit Prastowo, awal pekan lalu.
Meski demikian, Sigit memberi sinyal bahwa tidak menutup kemungkinan jika Bank Mandiri bisa melakukan divestasi anak usaha jika tak memberi kontribusi yang signifikan. Ambil contoh, bank berlogo pita emas ini melakukan divestasi kepemilikan sahamnya di PT AXA Insurance Indonesia, baru-baru ini.
Baca Juga: Layak Ditiru, Berhasil Memacu Untung Tanpa Lingkungan Menjadi Buntung
Sigit menegaskan bahwa langkah divestasi tersebut bertujuan untuk memperkuat fokus bisnis, yang saat ini masih memiliki AXA Mandiri Financial Services. Sekaligus, langkah tersebut dinilai untuk mengoptimalkan modal.
“Kontribusi dari AXA Insurance Indonesia atau yang dulunya Mandiri AXA General Insurance ini selama ini tidak terlalu signifikan pengaruhnya terhadap profit atau kinerja Bank Mandiri,” ujar Sigit.
Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) juga mencatatkan adanya pertumbuhan kontribusi laba anak usaha. Hanya saja, pertumbuhannya tak sebesar dengan total laba secara konsolidasian, sehingga rasio kontribusinya pun sedikit turun.
Kontribusi laba anak usaha BNI di periode Januari hingga September 2023 senilai Rp 1,6 triliun atau naik 14,3%. Meski naik, rasio kontribusinya mengalami penurunan tipis dari 10,23% menjadi 10,16%.
PT BNI LIfe Insurance memberikan kontribusi laba terbesar senilai Rp 213,7 miliar. Hanya saja, pertumbuhannya hanya tipis dari periode sama tahun lalu yang senilai Rp 202,7 miliar.
Di sisi lain, kontribusi PT Bank Hibank Indonesia, entitas anak terbaru milik BNI, mulai menunjukkan kontribusinya yang meningkat signifikan. Adapun, kontribusi labanya dari Rp 60,3 miliar per September 2022 menjadi Rp 123,1 miliar.
Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraini pun mengungkapkan bahwa kontribusi anak usaha juga terlihat dari penyaluran kreditnya. secara gabungan, perusahaan anak mencatatkan pertumbuhan kredit 94,3% YoY, sebagai dampak transformasi bisnis yang mulai berjalan.
“Penyaluran kredit yang tinggi oleh Perusahaan Anak dihasilkan dari Hibank yang fokus pada pembiayaan UMKM berbasis cluster dan BNI Finance yang fokus pada pembiayaan kepemilikan mobil di segmen konsumer," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News