Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending PT Indonesia Fintopia Technology (Easycash) berhasil menjaga Tingkat Keberhasilan Bayar dalam waktu 90 hari (TKB90) di angka 100% per 9 Januari 2025.
Direktur Utama Easycash Nucky Djatmiko menyebutkan, pencapaian positif itu tak terlepas dari upaya yang diterapkan perusahaan. Dia bilang akan terus menjaga TKB90 dengan menerapkan upaya yang sudah dilakukan.
Baca Juga: Daftar 97 Perusahaan Pinjol Legal Tahun 2025, OJK Resmi Turunkan Bunga Pinjaman
"Kami terus berupaya menjaga kinerja positif itu melalui penerapan teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning (ML) untuk memastikan penilaian risiko yang komprehensif, sekaligus mempertahankan portofolio pinjaman yang sehat," kata Nucky kepada Kontan,.co.id Kamis (9/1).
Lebih lanjut, Nucky menerangkan, Easycash menerapkan pendekatan holistik untuk menjaga tingkat TWP90 tetap rendah melalui penerapan teknologi canggih dan manajemen risiko yang komprehensif.
Dia bilang proses Electronic Know Your Customer (e-KYC) berbasis AI memungkinkan Easycash memverifikasi data calon borrower secara lebih akurat.
"Dengan demikian, hanya individu yang memenuhi kriteria kelayakan yang dapat mengakses layanan pinjaman daring Easycash," katanya.
Baca Juga: Rincian Aturan dan Suku Bunga Baru Fintech Lending, Berlaku 1 Januari 2025
Setelah melalui proses e-KYC, Nucky menjelaskan terdapat proses kredit skoring, yang mana Easycash menggunakan data dari Fintech Data Center (FDC) yang dibangun oleh Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) untuk menganalisis data kredit calon borrower di berbagai platform P2P lending.
Ditambah bekerja sama dengan biro kredit untuk mengevaluasi profil risiko calon borrower.
Untuk memperkuat keseluruhan proses tersebut, Nucky berpendapat teknologi AI perusahaan harus terus dimutakhirkan untuk mendeteksi potensi risiko sejak dini dan mengambil langkah pencegahan guna meminimalisir kredit bermasalah.
Menurut Nucky, tingkat TWP90 yang dikontribusikan oleh kegagalan membayar borrower, dapat meningkat karena berbagai faktor. Salah satu faktornya, yaitu kondisi makroekonomi yang menantang sehingga memengaruhi daya beli masyarakat secara masif.
Baca Juga: Easycash dan Superbank Perluas Jumlah Penyaluran Kredit Channeling
"Selain itu, apabila terdapat borrower dalam komposisi besar kurang memiliki pemahaman yang baik dalam mengelola keuangan, tentu dapat berpotensi menjadi kontributor dalam peningkatan TWP90," tuturnya.
Untuk memitigasi peningkatan TWP90, Easycash berkomitmen untuk mematuhi regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), termasuk dalam melaksanakan kegiatan sosialisasi dan literasi keuangan melalui berbagai kegiatan dan saluran komunikasi.
Nucky bilang, edukasi kepada masyarakat, terutama anak muda, menjadi salah satu fokus Easycash.
Berdasarkan situs resmi perusahaan, Easycash mencatat outstanding loan sejak berdiri mencapai Rp 63,21 triliun per 9 Januari 2025.
Sebagai informasi, TWP90 industri fintech lending tercatat mengalami kenaikan atau memburuk per November 2024. TWP90 fintech lending per November 2024 sebesar 2,52%, sedangkan TWP90 per Oktober 2024 sebesar 2,37%.
OJK juga mencatat outstanding pembiayaan fintech lending per November 2024 mencapai Rp 75,60 triliun. Pencapaian per November 2024 tumbuh sebesar 27,32% Year on Year (YoY).
Selanjutnya: Jam Tidur Berantakan? Ini 5 Cara Memperbaiki Jam Tidur Berantakan Menurut Ahli
Menarik Dibaca: Jam Tidur Berantakan? Ini 5 Cara Memperbaiki Jam Tidur Berantakan Menurut Ahli
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News