kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.335   -60,00   -0,37%
  • IDX 7.167   24,52   0,34%
  • KOMPAS100 1.045   4,88   0,47%
  • LQ45 815   2,85   0,35%
  • ISSI 224   0,76   0,34%
  • IDX30 426   1,90   0,45%
  • IDXHIDIV20 505   1,29   0,26%
  • IDX80 118   0,58   0,49%
  • IDXV30 120   0,61   0,51%
  • IDXQ30 139   0,24   0,17%

Easycash Kantongi Pendanaan Lebih Dari Rp 250 miliar dari Bank CTBC Indonesia


Kamis, 22 Mei 2025 / 16:42 WIB
Easycash Kantongi Pendanaan Lebih Dari Rp 250 miliar dari Bank CTBC Indonesia
ILUSTRASI. Direktur Utama Easycash, Nucky Poedjiardjo Djatmiko (kiri) dan Presiden Direktur Bank CTBC Indonesia, Iwan Satawidinata (kanan), memperlihatkan board penandatanganan kerja sama strategis loan channeling antara Easycash dan Bank CTBC Indonesia. Kolaborasi ini menjadi langkah awal kedua perusahaan dalam memperluas akses pembiayaan yang inklusif dan aman bagi masyarakat Indonesia.


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Platform pinjaman daring (pindar) yang berizin, PT Indonesia Fintopia Technology (Easycash) mengantongi pendanaan tahap pertama senilai lebih dari Rp 250 miliar dari PT Bank CTBC Indonesia.

Direktur Utama Easycash, Nucky Poedjiardjo Djatmiko menjabarkan, pendanaan ini menjadi bagian dari komitmen bersama untuk memperluas akses pendanaan bagi masyarakat luas, termasuk individu, pekerja sektor informal, dan pelaku usaha dari berbagai segmen.

Lanjut Nucky, kemitraan ini juga merupakan upaya untuk menjembatani gap pendanaan di Indonesia, khususnya untuk sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). 

Ia menyebut, berdasarkan kajian EY Indonesia, ada kebutuhan pendanaan UMKM secara nasional sebesar Rp4.300 triliun pada 2026. Namun, saat ini yang terakomodasi hanya sebesar Rp1.900 triliun, sehingga terdapat gap pendanaan sebesar Rp2.400 triliun. 

Baca Juga: Easycash Adopsi Teknologi AI dalam Menyalurkan Pembiayaan

Sementara itu, menurut Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 dari OJK, tingkat inklusi keuangan Indonesia mencapai 80,51%. Artinya, masih ada puluhan juta masyarakat yang belum terakses layanan keuangan formal. 

“Easycash berkomitmen untuk meningkatkan inklusi keuangan menggunakan teknologi mutakhir. Kemitraan dengan CTBC Indonesia akan semakin meningkatkan kualitas proses penyaluran kredit serta memperluas jangkauan layanan Easycash untuk masyarakat yang membutuhkan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (22/5).

Nicky menegaskan, sinergi ini bukan hanya soal kecepatan dalam penilaian kredit, tetapi juga peningkatan akurasi. 

Ke depan, Easycash akan menjalankan pendekatan dual track, yaitu dengan mengimplementasikan strategi digital marketing yang efektif serta manajemen risiko secara prudent untuk menjaga kuantitas dan kualitas penyaluran pendanaan. Kemitraan ini diyakini mempermudah lebih banyak masyarakat unbanked dan underbanked untuk mendapatkan akses layanan keuangan yang dapat diandalkan.

Baca Juga: Easycash Telah Penuhi Syarat Ekuitas, Hingga Desember 2024 Capai Rp 127 Miliar

Di pihak lain, Presiden Direktur Bank CTBC Indonesia Iwan Satawidinata menambahkan, kemitraan dengan Easycash merupakan bagian dari strategi CTBC Indonesia dalam meningkatkan efisiensi penyaluran kredit dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian perbankan.

“CTBC Indonesia terus bertransformasi dan berkolaborasi untuk menghadirkan solusi keuangan yang lebih holistik dan sesuai dengan kebutuhan nasabah. Kemitraan ini memungkinkan kami untuk memperluas jangkauan pembiayaan, memberikan akses kredit yang lebih cepat, dan di saat yang bersamaan menjaga kualitas portofolio pinjaman,” kata Iwan.

Sejak didirikan pada tahun 2017 hingga bulan April 2025, Easycash telah menyalurkan pinjaman kepada lebih dari 7,8 juta penerima dana dengan total nilai akumulasi pinjaman sebesar lebih dari Rp70,64 triliun. Ia menyebut, berdasarkan kajian EY Indonesia, ada kebutuhan pendanaan UMKM secara nasional sebesar Rp4.300 triliun pada 2026. Namun, saat ini yang terakomodasi hanya sebesar Rp1.900 triliun, sehingga terdapat gap pendanaan sebesar Rp2.400 triliun. 

Sementara itu, menurut Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 dari OJK, tingkat inklusi keuangan Indonesia mencapai 80,51%. Artinya, masih ada puluhan juta masyarakat yang belum terakses layanan keuangan formal. 

“Easycash berkomitmen untuk meningkatkan inklusi keuangan menggunakan teknologi mutakhir. Kemitraan dengan CTBC Indonesia akan semakin meningkatkan kualitas proses penyaluran kredit serta memperluas jangkauan layanan Easycash untuk masyarakat yang membutuhkan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (22/5).

Nicky menegaskan, sinergi ini bukan hanya soal kecepatan dalam penilaian kredit, tetapi juga peningkatan akurasi. 

Ke depan, Easycash kata Nucky akan menjalankan pendekatan dual track, yaitu dengan mengimplementasikan strategi digital marketing yang efektif serta manajemen risiko secara prudent untuk menjaga kuantitas dan kualitas penyaluran pendanaan. 

Easycash lewat Nucky percaya, kemitraan ini bakal mempermudah lebih banyak masyarakat unbanked dan underbanked untuk mendapatkan akses layanan keuangan yang

dapat diandalkan.

Di pihak lain, Presiden Direktur Bank CTBC Indonesia Iwan Satawidinata menambahkan, kemitraan dengan Easycash merupakan bagian dari strategi CTBC Indonesia dalam meningkatkan efisiensi penyaluran kredit dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian perbankan.

“CTBC Indonesia terus bertransformasi dan berkolaborasi untuk menghadirkan solusi keuangan yang lebih holistik dan sesuai dengan kebutuhan nasabah. Kemitraan ini memungkinkan kami untuk memperluas jangkauan pembiayaan, memberikan akses kredit yang lebih cepat, dan di saat yang bersamaan menjaga kualitas portofolio pinjaman,” kata Iwan.

Sejak didirikan pada tahun 2017 hingga bulan April 2025, Easycash telah menyalurkan

pinjaman kepada lebih dari 7,8 juta penerima dana dengan total nilai akumulasi

pinjaman sebesar lebih dari Rp70,64 triliun. 

Selanjutnya: Indonesia Infrastructure Finance (IIF) Catat Pertumbuhan Laba 63% pada Kuartal I 2025

Menarik Dibaca: Peringatan Dini Cuaca Besok (23/5), Daerah di Jakarta Ini Waspada Hujan Lebat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×