kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.105.000   12.000   0,57%
  • USD/IDR 16.380   -27,00   -0,16%
  • IDX 7.915   -21,85   -0,28%
  • KOMPAS100 1.107   -3,32   -0,30%
  • LQ45 801   -7,49   -0,93%
  • ISSI 272   0,66   0,24%
  • IDX30 416   -3,61   -0,86%
  • IDXHIDIV20 484   -2,22   -0,46%
  • IDX80 122   -0,90   -0,74%
  • IDXV30 132   -0,66   -0,49%
  • IDXQ30 135   -0,69   -0,51%

Ekonom Asing Prediksi BI Bakal Tahan Suku Bunga, Isu Independensi Mengemuka


Selasa, 16 September 2025 / 07:11 WIB
Ekonom Asing Prediksi BI Bakal Tahan Suku Bunga, Isu Independensi Mengemuka
ILUSTRASI. Menurut jajak pendapat Reuters, bank sentral Indonesia akan menghentikan siklus pelonggaran moneternya pada Rabu (15/9/2025). KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Menurut jajak pendapat Reuters, bank sentral Indonesia akan menghentikan siklus pelonggaran moneternya pada Rabu (15/9/2025). 

Mengutip Reuters, kepergian Sri Mulyani yang tiba-tiba menghapus sebagian besar penguatan rupiah setelah kesepakatan perdagangan AS yang dicapai pada pertengahan Juli, mendorong bank sentral untuk turun tangan guna menstabilkan pasar. Bahkan dengan intervensi tersebut, nilai tukar rupiah telah melemah sekitar 1% sejak perjanjian perdagangan tersebut disepakati.

Tekanan mata uang yang kembali muncul, ditambah dengan pemangkasan suku bunga berturut-turut pada bulan Juli dan Agustus, kemungkinan akan menghalangi bank sentral untuk menurunkan biaya pinjaman lagi, meskipun ada ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan memangkas suku bunga hanya beberapa jam kemudian.

Seluruh 31 ekonom dalam jajak pendapat yang dilakukan pada periode 9-15 September memperkirakan, Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate (7DRRR) di level 5,00% ketika pertemuan dua hari berakhir pada 17 September.

Suku bunga simpanan dan fasilitas pinjaman diperkirakan akan tetap stabil di level 4,25% dan 5,75%.

Baca Juga: Jika BI Rate Terus Dipangkas, BCA Berpeluang Sesuaikan Suku Bunga Pinjaman Korporasi

"Kepergian mendadak mantan menteri keuangan tersebut telah memicu kekhawatiran atas komitmen pemerintah terhadap disiplin fiskal dan melemahkan kepercayaan investor. Dengan rupiah yang kembali tertekan, prioritas BI kemungkinan akan beralih kembali ke stabilitas eksternal," kata ekonom ANZ, Krystal Tan.

Dia menambahkan, "Perkembangan terkini semakin memperkuat seruan kami untuk jeda."

Meskipun jeda tampaknya pasti terjadi, muncul kekhawatiran tentang independensi BI. Di bawah pengaturan 'pembagian beban', bank sentral akan membantu program pemerintah dengan menaikkan suku bunga simpanan negara - sebuah langkah yang oleh beberapa ekonom dianggap melemahkan otonomi moneter.

Indonesia mengumumkan paket stimulus sebesar Rp 16,23 triliun (US$ 989,3 juta) untuk kuartal keempat tahun 2025, yang menggarisbawahi dorongan belanja pemerintah.

Ketika ditanya tentang risiko pengaruh politik terhadap kebijakan moneter, tujuh ekonom mengatakan mereka agak khawatir, satu orang mengatakan sangat khawatir, dan dua orang mengatakan tidak khawatir.

Baca Juga: Ini Arah Bunga Kredit Bank Mandiri Pasca Penurunan BI Rate




TERBARU

[X]
×