kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Ekonom sarankan Fintech P2P lending turunkan bunga saat pandemi corona


Senin, 23 Maret 2020 / 10:35 WIB
Ekonom sarankan Fintech P2P lending turunkan bunga saat pandemi corona
ILUSTRASI. Kiri ke kanan, Ketua Harian AFPI Kuseryansyah bersama Ketua Eksekutif Pendanaan Multiguna AFPI Dino Martin, Wakil Ketua Eksekutif Pendanaan Produktif AFPInChris Antonius, Humas AFPI Tumbur Pardede dan Wakil Ketua Umum AFPI Sunu Widyatmoko berbincang di Ka


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer lending optimistis menghadapi situasi merebaknya pandemi virus Covid-19. Fintech lending dapat menjadi solusi bagi mereka yang ingin mendapatkan akses pendanaan tanpa perlu bertatap muka, sehingga bisa membantu perputaran roda perekonomian Indonesia di tengah krisis.

Direktur Eksekutif Institute For Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad bilang kondisi saat ini membuat masyarakat fokus ke beberapa sektor yang menopang antisipasi penyebaran virus corona saja.

Misalnya seperti industri makanan dan kesehatan. Namun bukan berarti sektor lain seperti fintech lending tidak dapat bertumbuh di situasi saat ini.

Baca Juga: Gara-gara corona, perputaran uang Lebaran bisa turun 30%

“Ada pilihan untuk fintech lending, namun perlu melihat situasi ketidakpastian seperti saat ini. Agar industri ini tetap melaju di tengah situasi ekonomi yang ikut tidak menentu ini. Industri fintech lending perlu segera mengambil langkah strategis supaya masyarakat tetap mendapatkan akses pembiayaan secara online. Salah satu dengan menurunkan suku bunga yang dianggap dapat menarik perhatian publik,” ujar Tauhid dalam keterangan tertulis pada Senin (23/3).

Lanjutnya di berbagai negara, suku bunga pinjaman di tengah situasi virus ini menjadi rendah sekali, bahkan sampai nol persen. Jika suku bunga tinggi, potensi non-performing loan (NPL) semakin meningkat. Ini bisa menjadi pukulan balik untuk industri fintech lending ke depannya.

Dia juga menyarankan industri fintech lending melihat situasi ini sebagai kesempatan yang baik untuk memperkenalkan lagi industri yang masih baru di Indonesia. Cara lainnya misalnya perusahaan dapat membuat fasilitas tambahan seperti mengadakan program diskon atau hal menarik lainnya.

Ketua Harian Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Kuseryansyah menjelaskan, industri harus tetap optimistis di tengah kondisi pembatasan sosial karena isu virus corona saat ini.

Baca Juga: Modalku terapkan prinsip responsible lending guna kurangi risiko

Dia yakin fintech lending memiliki sistem yang dibutuhkan masyarakat saat ini yakni proses yang seluruhnya secara digital, dapat memproses pinjaman dengan cepat tanpa bertele-tele, dan yang terpenting adalah transparansi.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×