Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - Kondisi ekonomi global dinilai masih cukup menantang. Hal ini pun turut berdampak pada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia atau yang lebih dikenal dengan sebutan Indonesia Eximbank.
Direktur Pelaksana I Eximbank Dwi Wahyudi mengakui, masih leletnya laju pertumbuhan ekonomi di sejumlah negara terutama tujuan ekspor tradisional membuat kinerja sejumlah eksportir masih cukup berat. "Terutama eksportir dari produk-produk komoditas," kata dia di Jakarta, Senin (25/9).
Kondisi ini juga terjadi di sejumlah debitur Eximbank. Sehingga kondisi keuangan nasabah lembaga ini di sektor tersebut pun ikutan lesu. Alhasil, ia mengakui hal ini berdampak pada rasio kredit macet yang ada di portofolio Eximbank.
Rasio non-performing loan alias NPL dari Eximbank memang menunjukan peningkatan. Dari data per Juli kemarin misalnya rasio NPL Gross dari Eximbank berada di angka 4,46% naik dari periode yang sama di tahun lalu yang hanya sebesar 2,78%.
Begitu pula dari sisi NPL Net yang mengalami kenaikan dalam rentang waktu yang sama dari 1,66% menjadi 3,24%.
Nah agar rasio kredit bermasalah ini tak makin menggemuk, dia bilang pihaknya melakukan sejumlah cara. Diantaranya membantu para debitur untuk mencari pasar-pasar yang masih tumbuh subur sehingga bisnisnya bisa tetap berjalan baik.
Sementara bagi debitur yang terlanjur bermasalah, upaya restrukturisasi bisa dilakukan. Diantaranya memperlonggar waktu pembayaran utang sesuai kemampuan debitur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News