kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ekonomi mulai pulih, transaksi uang elektronik perbankan melonjak


Minggu, 14 November 2021 / 09:00 WIB
Ekonomi mulai pulih, transaksi uang elektronik perbankan melonjak


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sempat tertekan akibat Pandemi, kini bisnis uang elektronik kembali pulih. Hal ini mendorong peningkatan transaksi uang elektronik di sektor perbankan yang diperkirakan berlanjut sampai akhir tahun. 

PT Bank Mandiri Tbk misalnya, mencatatkan frekuensi 697 juta transaksi Mandiri e-Money dengan nilai lebih dari Rp 11,8 triliun pada September 2021.  

SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi mengatakan, frekuensi transaksi tersebut meningkat 14% secara yoy. Hal ini diikuti peningkatan nilai transaksi uang elektronik sebesar 21% yoy pada periode yang sama. 

"Kondisi pemulihan pandemi dan penggunaan sarana transportasi publik maupun mobilitas masyarakat yang perlahan meningkat kembali dibandingkan tahun 2020, membuat transaksi uang elektronik Bank Mandiri ikut mengalami peningkatan yang cukup baik," kata Thomas, Kamis (11/11). 

Baca Juga: Strategi bank digital berebut nasabah, beri bunga tinggi hingga imbalan referral

Thomas menambahkan, bahwa peningkatan terbesar berasal dari sektor transportasi publik yang sudah mulai kembali banyak digunakan oleh masyarakat seperti pembayaran jalan tol, KRL, Transjakarta, MRT, dan lainnya. 

Selain itu, transaksi di toko retail juga turut berkontribusi terhadap kenaikan transaksi uang elektronik Bank Mandiri, di mana pembayaran menggunakan uang elektronik ini menjadi salah satu pilihan cara baru bagi masyarakat saat ini dalam melakukan transaksi secara aman dan cepat.

Guna meningkatkan transaksi uang elektronik berbagai strategi telah dipersiapkan Bank Mandiri. Bank Mandiri secara konsisten akan terus menjaga dan memperluas ketersediaan kartu, maupun akses layanan isi ulang saldo kartu baik itu di kanal offline maupun online

Kemudian mendorong minat masyarakat untuk menggunakan uang elektronik Bank Mandiri melalui berbagai program aktivasi bagi nasabah, seperti program harga spesial penjualan kartu dan insentif isi ulang saldo. 

Baca Juga: Garuda Indonesia tercatat memiliki kredit ke beberapa bank berikut ini

Tak hanya Mandiri, PT Bank Central Asia (BCA) juga torehkan kinerja positif. Hingga Oktober 2021, frekuensi transaksi Flazz BCA mencapai 408 juta transaksi, sedangkan nominal transaksi Flazz mencapai lebih dari Rp 6,6 triliun. 

Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn mengatakan, BCA menawarkan kemudahan bertransaksi dan top up Flazz melalui BCA mobile dan menambah variasi design Flazz.

"Kemudian menambah partnership penjualan dan atau co-branding Flazz serta memperluas acceptance Flazz, sehingga penggunaan kartu-kartu yang beredar dapat semakin optimal," terangnya. 

Flazz hadir sebagai kartu transaksi multifungsi dengan teknologi chip RFID (Radio Frequency Identification) yang dapat digunakan untuk transportasi umum, bayar tol, parkir, belanja di mini market, hingga transaksi di lebih dari 57 ribu outlet merchant.

Tak mau kalah, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) juga berhasil catatkan kinerja cemerlang. Hingga Agustus 2021, transaksi uang elektronik bank pelat merah ini tumbuh hingga 223% yoy. 

"Hal ini menunjukkan perubahan transaksi masyarakat dana dukungan besar BRI terhadap cashless society," kata Aestika Oryza Gunarto, Sekretaris Perusahaan BRI.

Selanjutnya: Bank Permata sesuaikan bunga kredit ritel dan korporasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×