kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.296.000   12.000   0,53%
  • USD/IDR 16.625   22,00   0,13%
  • IDX 8.166   -3,25   -0,04%
  • KOMPAS100 1.116   1,38   0,12%
  • LQ45 785   -0,49   -0,06%
  • ISSI 290   2,10   0,73%
  • IDX30 411   -1,02   -0,25%
  • IDXHIDIV20 464   1,23   0,27%
  • IDX80 123   0,22   0,18%
  • IDXV30 133   0,73   0,55%
  • IDXQ30 129   0,06   0,05%

Ekonomi tumbuh moderat, ini yang dilakukan BCA


Selasa, 26 Mei 2015 / 23:19 WIB
Ekonomi tumbuh moderat, ini yang dilakukan BCA
ILUSTRASI. Cara Menukarkan Valas beserta Tingkat Kurs Dollar-Rupiah Bank Mandiri Rabu (13/12)./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/14/12/2022.


Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Perlambatan ekonomi di kuartal I 2015, tampaknya bakal mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan di 2015. Realisasi belanja pemerintah yang lebih cepat memang akan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Namun pembangunan infrastruktur baru akan menciptakan multiplier effect bagi perekonomian dalam jangka panjang.

Itu sebabnya jika Djohan Emir Setijoso Presiden Komisaris PT Bank Central Asia Tbk (BCA), memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi di tahun ini bakal moderat. Dalam menghadapi perlambatan ekonomi tersebut, ada tiga yang harus diperhatikan oleh industri perbankan.

“Fokus bank dalam menghadapi perlambatan ekonomi di 2015 adalah kualitas kredit, permodalan dan likuiditas,” ujarnya dalam acara Round Table Discussion dengan tema Prospek Sektor Keuangan di Indonesia 2015-2016 yang diselenggarakan Universitas Bunda Mulia (UBM), Selasa (26/5).

Selain faktor di dalam negeri yang akan mempengaruhi kinerja perbankan nasional, ketidakpastian ekonomi global yang berkepanjangan, dan juga rendahnya harga komoditas menurutnya juga semakin terasa dampaknya di Indonesia. Ketidakseimbangan trade balance (ekspor impor) ini pun berdampak pada current account deficit.

Meski begitu, tahun ini kata Setijoso, BCA tetap menargetkan ada pertumbuhan kredit yang besarannya sekitar 10-12%. Untuk merealisasikan target tersebut, BCA akan lebih fokus di segmen berkualitas yang memiliki risiko terukur.  

“Dan memperioritaskan existing customer untuk menjaga kualitas sekaligus posisi likuiditas dan permodalan,” ujarnya.

Dalam acara tersebut, hadir juga Djoko Susanto Founder Yayasan Pendidikan Bunda Mulia, Doddy Soerja Badjuaji, Rektor UBM dan Howard S Giam Pelaksana Harian Rektor UBM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×