kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Era QR code datang, bisakah uang elektronik berbasis kartu tetap eksis?


Selasa, 27 Agustus 2019 / 20:09 WIB
Era QR code datang, bisakah uang elektronik berbasis kartu tetap eksis?
ILUSTRASI. Top-Up Saldo E-Money


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

Pendapatan fee Bank Mandiri dari kartu ini didapat dari penjualan e-Money maupun biaya administrasi top up e-Money melalui berbagai merchant yang bekerja sama.

Sementara PT Bank Central Asia Tbk belum bisa memperkirakan seperti apa masa depan uang berbasis kartu ini ke depan. Hanya saja, perseroan melihat penggunaan Flazz saat ini masih sangat tinggi terutama untuk pembayaran di sektor transportasi.

Baca Juga: BCA mengerem kredit valas, kenapa?

"Kalau ke depan, masih perlu dilihat perkembangannya. BCA akan senantiasa mengikuti perkembangan kebutuhan nasabah dan berfokus untuk menyediakan produk dan layanan yang sesuai dengan setiap kebutuhan nasabah." kata Jan Hendra, Sekretaris Perusahaan BCA

Hingga Juni 2019, jumlah kartu Flazz beredar sudah 14 juta dengan nilai transaksi mencapai Rp 2,9 triliun. Sedangkan volume transaksinya telah mencapai 241 juta transaksi atau meningkat 49% yoy.

Kontribusi fee based income dari kartu Flazz per Juni 2019 tumbuh hampir 30% yoy dimana sumber terbesar berasal dari penggunaan untuk jalan tol dan transportasi umum.

Baca Juga: LinkAja syariah siap meluncur bulan November nanti

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×