Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
Pendapatan fee Bank Mandiri dari kartu ini didapat dari penjualan e-Money maupun biaya administrasi top up e-Money melalui berbagai merchant yang bekerja sama.
Sementara PT Bank Central Asia Tbk belum bisa memperkirakan seperti apa masa depan uang berbasis kartu ini ke depan. Hanya saja, perseroan melihat penggunaan Flazz saat ini masih sangat tinggi terutama untuk pembayaran di sektor transportasi.
Baca Juga: BCA mengerem kredit valas, kenapa?
"Kalau ke depan, masih perlu dilihat perkembangannya. BCA akan senantiasa mengikuti perkembangan kebutuhan nasabah dan berfokus untuk menyediakan produk dan layanan yang sesuai dengan setiap kebutuhan nasabah." kata Jan Hendra, Sekretaris Perusahaan BCA
Hingga Juni 2019, jumlah kartu Flazz beredar sudah 14 juta dengan nilai transaksi mencapai Rp 2,9 triliun. Sedangkan volume transaksinya telah mencapai 241 juta transaksi atau meningkat 49% yoy.
Kontribusi fee based income dari kartu Flazz per Juni 2019 tumbuh hampir 30% yoy dimana sumber terbesar berasal dari penggunaan untuk jalan tol dan transportasi umum.
Baca Juga: LinkAja syariah siap meluncur bulan November nanti
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News