kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fasilitas kredit perbankan yang belum ditarik debitur meningkat


Selasa, 26 November 2019 / 23:14 WIB
Fasilitas kredit perbankan yang belum ditarik debitur meningkat
ILUSTRASI. Pekerja membersihkan menara BCA di Jakarta, Selasa (12/3/2019).


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fasilitas kredit perbankan yang belum ditarik debitur (undisbursed loan) sampai kuartal III masih tinggi. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total kredit yang belum ditarik tersebut hingga akhir September 2019 mencapai Rp 1.609,6 triliun atau 28,8% dari penyaluran kredit di periode itu yakni sebesar Rp 5.580,7 triliun.

Posisi undisbursed loan perbankan per September 2019 tersebut mengalami peningkatan sebesar 5,07% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/YoY). Fasilitas yang belum dicairkan itu terdiri dari uncommited loan sebesar Rp 1.235,4 triliun atau naik 6,23% YoY dari 1.162,9 Triliun dan commited loan sebesar Rp 374,22 miliar atau naik 1,4% YoY.

Baca Juga: Bank BCA pasang target kredit konservatif tahun 2020, ini pertimbangannya

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) salah satu yang mencatat adanya kenaikan fasilitas kredit dari sejumlah nasabah yang belum ditarik. Vera Lim, Direktur Keuangan BCA mengungkapkan, ada kenaikan undisbursed loan BCA per Oktober 2019 sebesar 4% menjadi Rp 256 triliun.

"Namun, kenaikan tersebut lebih disebabkan fasilitas kredit yang baru," katanya pada KONTAN, Selasa (26/11).

Penyumbang undisburse loan dari fasilitas kredit baru bisa terlihat dari rasionya terhadap kredit yang sebetulnya mengalami penurunan. Per Oktober, rasio fasilitas kredit yang belum ditarik tercatat besar 31%. Sedangkan di periode yang sama tahun lalu rasionya mencapai 32%.

Sampai akhir tahun, BCA memperkirakan rasio undisbursed loan masih akan stabil pada akhir tahun 2019. Adapun penyaluran kredit ditargetkan tumbuh sekitar 8%-9%.

Baca Juga: Bansos jadi andalan pertumbuhan, CORE: Proses penyaluran harus dievaluasi

PT Bank Pembangunan Jawa Timur Tbk (BJTM) juga mencatat adanya kenaikan fasilitas kredit yang belum ditarik nasabah. Undisbursed loan bank daerah ini mencapai Rp 3,01 triliun per Oktober. Posisi tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp 1,18 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Ferdian Timur Satyagraha, Direktur Keuangan Bank Jatim mengatakan, kenaikan undisbursed loan tersebut disebabkan oleh ekspansi yang signifikan pada kredit sindikasi. Jumlah fasilitas kredit sindikasi yang belum ditarik sampai Oktober mencapai Rp 1,72 triliun.

Baca Juga: PPATK akan berkoordinasi dengan perbankan untuk menyelidiki rekening artis

Namun, jumlah pencairan fasilitas kredit Bank Jatim diperkirakan masih akan bertambah hingga ujung tahun. "Sampai akhir tahun masih dimungkinkan adanya pencairan pada kredit sindikasi," kata Ferdian.

Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria juga menyebut tren penarikan fasilitas kredit mengalami perlambatan. Menurutnya, penyebabnya adalah karena pelaku usaha masih banyak yang wait and see di tengah melambatnya ekonomi.

Baca Juga: Diminta DPR suntik modal Mandiri Syariah, begini jawaban Bank Mandiri

"Dengan perlambatan ekonomi maka pola daya beli masyarakat juga melambat. Sehingga penarikan kredit juga belum terlalu banyak lantaran kebutuhannya belum ada."jelas Taswin.

Hanya saja, Taswin tidak merinci total nilai fasilitas kredit Maybank yang belum ditarik. Namun, perkiraannya sampai akhir tahun undisbursed loan masih akan tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×