kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.820   -41,00   -0,24%
  • IDX 6.442   73,17   1,15%
  • KOMPAS100 923   0,44   0,05%
  • LQ45 723   -0,82   -0,11%
  • ISSI 202   3,78   1,91%
  • IDX30 377   -0,84   -0,22%
  • IDXHIDIV20 459   0,93   0,20%
  • IDX80 105   -0,21   -0,20%
  • IDXV30 112   0,60   0,54%
  • IDXQ30 124   -0,13   -0,11%

Fee Based Income BSI dari Bisnis Emas Melonjak 315% per Maret 2025, Ini Penyebabnya


Selasa, 15 April 2025 / 18:10 WIB
Fee Based Income BSI dari Bisnis Emas Melonjak 315% per Maret 2025, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. BSI catat, FBI dari bisnis emas untuk bullion capai Rp 7,36 miliar per 31 Maret 2025 atau melonjak 315% secara tahunan


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belum ada dua bulan diluncurkan, kehadiran layanan bullion bank yang dimiliki PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) telah memberi berkah. Setidaknya, itu tercermin dari fee based income (FBI) yang mengalami peningkatan signifikan.

Berdasarkan data internal BSI, FBI dari bisnis emas untuk bullion sendiri telah mencapai Rp 7,36 miliar per 31 Maret 2025. Catatan tersebut mengalami peningkatan sekitar 315% secara tahunan (YoY). 

Adapun, angka tersebut juga terus meningkat hingga 7 April 2025 yang mencapai Rp 9,83 miliar. Proyeksinya, hingga April 2025 bakal menyentuh hingga Rp 10,78 miliar.

Angka tersebut sejalan dengan penjualan emas yang terus mengalami peningkatan. Hingga 31 Maret 2025, penjualan  emas mencapai 223,76 kilogram atau mengalami peningkatan sekitar 357% YoY.

SVP Bullion Bank BSI Ricko Wardhana mengungkapkan bahwa angka fee based termasuk belum signifikan. Meskipun, potensi tetap tumbuh masih ada.

Baca Juga: BSI Gandeng Natasha Group, Beri Layanan Digitalisasi Perbankan

Ambil contoh, jika setiap bulan BSI bisa menjual 125 kilogram emas, maka fee based yang bisa didapat oleh BSI bisa sekitar Rp 3 miliar hingga Rp 5 miliar per bulan.

“Memang kita kan itu dari margin. Dan kompetisi harga juga kan lumayan sekarang kan juga lagi dibentuk lah gitu,” ujar Ricko, Selasa (15/4).

Di sisi lain, ia bilang bahwa saat ini pihaknya lebih fokus pada peningkatan saldo. Sebab, jika saldo meningkat, itu juga nantinya bisa di convert menjadi Dana Pihak Ketiga (DPK). 

Di kesempatan yang sama, Plt. Direktur Utama BSI Bob T. Ananta bilang sangat optimistis dengan potensi bisnis emas ke depan bagi pertumbuhan BSI. Mengingat, proyeksi harga emas yang dalam jangka menengah maupun panjang masih meningkat terutama di tengah kondisi ekonomi global yang masih menantang.

Menurut Bob, pasca penetapan sebagai bank emas oleh Presiden Prabowo Subianto pada 26 Februari 2025 lalu, BSI terus memperkuat infrastruktur serta menyosialiasikan layanan bisnis emas kepada masyarakat. 

Baca Juga: Harga Emas Meroket, Saldo Emas di BSI Emas Digital Melonjak 231%

Oleh karena itu, dalam kurun satu bulan setelah diluncurkan bisnis BSI Emas mengalami kenaikan yang cukup signifikan terdorong oleh tren harga yang berkilau dan kesiapan produk.

‘’Awal 2024 harga emas masih sekitar Rp1 juta per gram dan saat ini sempat menyentuh Rp1,89 juta per gram. Mereka yang membeli emas lewat cicilan, sudah bisa menikmati kenaikan harga emasnya” ungkapnya.

Selanjutnya: Performa Bisnis Masih Solid, Panin Sekuritas Ubah Rekomendasi Saham KLBF

Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (16/4): Cerah hingga Berawan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×