kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.916.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.849   -29,00   -0,17%
  • IDX 6.441   -0,33   -0,01%
  • KOMPAS100 922   -0,88   -0,10%
  • LQ45 719   -3,76   -0,52%
  • ISSI 203   1,00   0,49%
  • IDX30 376   -1,95   -0,52%
  • IDXHIDIV20 456   -2,37   -0,52%
  • IDX80 104   -0,32   -0,31%
  • IDXV30 111   -0,28   -0,25%
  • IDXQ30 123   -0,53   -0,43%

BSI Gandeng Natasha Group, Beri Layanan Digitalisasi Perbankan


Selasa, 15 April 2025 / 09:12 WIB
BSI Gandeng Natasha Group, Beri Layanan Digitalisasi Perbankan
ILUSTRASI. BSI bekerjasama dengan PT Pesona Natasha Gemilang (Natasha Group) dalam hal layanan penyediaan layanan perbankan KONTAN/Baihaki/25/11/2024


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) bekerjasama dengan PT Pesona Natasha Gemilang (Natasha Group) dalam hal layanan penyediaan layanan  perbankan di antaranya dengan klinik Natasha, klinik Naavagreen dan klinik Azqiara.

Direktur Distribution & Sales BSI Anton Sukarna mengatakan, ruang lingkup kerjasama antara BSI dengan Natasha Group adalah penambahan penyediaan mesin BSI EDC untuk proses transaksi menggunakan kartu debit, kartu kredit dan QRIS BSI.

“Kami terus mendorong digitalisasi layanan di industri halal nasional termasuk sektor kosmetik. Dengan kerja sama ini, BSI EDC menjadi salah satu opsi dalam menerima pembayaran digital customer Natasha yang menginginkan bertransaksi melalui bank syariah,” ujar Anton dalam keterangan resmi, Selasa (15/4).

Baca Juga: Cara Buka Tabungan BSI Emas Digital secara Online dan Offline

Adapun jumlah klinik yang akan bekerja sama dengan BSI mencapai 103 kKlinik Natasha, 67 Klinik Naavagreen dan 6 Klinik Azqiara. 

Melalui kerja sama ini, lanjut Anton, BSI dapat memperkuat ekosistem industri komestik. Terlebih, brand Natasha adalah salah satu pelopor industri kosmetik di Indonesia.

“Kami berharap dapat memperkuat ekosistem atau bahkan membentuk halal ekosistem yang baru di sektor kosmetik. Dalam hal klinik kecantikan yang notabene para customernya merupakan wanita muslim yang ingin menggunakan jasa yang berbasis syariah dan bertransaksi dengan layanan bank syariah,” kata Anton.

Hingga Februari 2025, total nasabah kelolaan BSI yang berkaitan dengan kecantikan mencapai lebih dari 2.000 merchant. Tentu kata Anton sektor tersebut memiliki potensi pasar yang besar untuk terus dikembangkan BSI ke depan.

Kementerian Perindustrian mencatat, industri kosmetik nasional terus menunjukkan pertumbuhan pesat.  Sekitar tiga tahun pasca pandemi, pelaku usaha sektor kosmetik naik lebih dari 77%. Dari 726 pelaku usaha pada 2020 menjadi 1.292 pada 2024. 

Baca Juga: BSI Perkuat Ekosistem Pasar untuk Transaksi Ritel UMKM di Pasar Tradisional

Dari jumlah itu, sekitar 83% adalah segmen mikro dan kecil, sedangkan 17% menengah dan besar. Sementara itu untuk potensi pasar industri kosmetik nasional diperkirakan mencapai US$9,7 miliar pada 2025. Nilainya diproyeksikan terus tumbuh sekitar 4,33% setiap tahun hingga 2030.

Di sisi lain pemerintah terus memperkuat industri kosmetik halal. Di antaranya dengan payung hukum wajib sertifikasi halal pada 2026 sesuai dengan UU No. 33/2014 dan PP 42/2024. Di mana kosmetik menjadi salah satu produk wajib bersertifikasi halal.

Selanjutnya: AS-China Panas, Terjadi Ledakan Perdagangan Emas di Tiongkok

Menarik Dibaca: 10 Trik Desain Terbaru agar Rumah Modern Terlihat Lebih Luas dan Rapi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×