kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.405.000   -9.000   -0,64%
  • USD/IDR 15.370
  • IDX 7.722   40,80   0,53%
  • KOMPAS100 1.176   5,28   0,45%
  • LQ45 950   6,41   0,68%
  • ISSI 225   0,01   0,00%
  • IDX30 481   2,75   0,57%
  • IDXHIDIV20 584   2,72   0,47%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 138   -1,18   -0,84%
  • IDXQ30 161   0,48   0,30%

Fintech AdaKami Menyatakan 100% Lender Berasal dari Institusi


Selasa, 16 Januari 2024 / 07:15 WIB
Fintech AdaKami Menyatakan 100% Lender Berasal dari Institusi
ILUSTRASI. AdaKami menyatakan saat ini 100% lender berasal dari institusi.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) menyatakan saat ini 100% lender berasal dari institusi. 

Brand Manager AdaKami Jonathan Kriss menyebut, AdaKami memiliki empat lender institusi.

"Adapun dua institusi baru bergabung di tahun 2023. Dari empat lender institusi tersebut mayoritas berasal dari perbankan," ucapnya kepada Kontan.co.id, Senin (15/1).

Jonathan optimistis lender masih akan berminat menaruh dana di perusahaannya meski industri tengah diterpa permasalahan gagal bayar. Dengan catatan, tingkat wanprestasi dan gagal bayar perusahaan dapat dijaga dengan baik.

Baca Juga: AdaKami Bukukan Penyaluran Pinjaman Lebih dari Rp 13 Triliun Sepanjang 2023

"Sejauh ini selama tingkat wanprestasi dan gagal bayar dapat dijaga dalam batas yang wajar, tentu masih menjadi pertimbangan lender dalam berkolaborasi dengan AdaKami," ujarnya.

Jonathan menyampaikan AdaKami selalu terbuka untuk berkolaborasi dengan lender institusi yang tertarik dengan pendanaan segmen underserved dan unbanked. Dia pun tak memungkiri ada strategi yang diterapkan untuk menarik lender baru.

"Strategi kami untuk menarik lender, yakni melalui pemeliharaan kesehatan kredit dan risiko yang baik," ungkapnya.

Mengenai aturan baru penurunan suku bunga, Jonathan mengatakan memerlukan waktu observasi yang lebih panjang untuk melihat dampak dari aturan baru tersebut. 

Dia menyebut AdaKami akan terus melakukan monitoring terkait perubahan yang ada. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×