Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan fintech asal Singapura Jenfi, meraih pendanaan Seri A sebesar US$ 6.3 juta atau sekitar Rp 89 miliar yang dipimpin oleh Monk’s Hill Ventures.
Investor lainnya termasuk Golden Equator Ventures and Korea Investment Partners (via the GEC-KIP Fund), 8VC, ICU Ventures and Taurus Ventures.
Dana Series A ini akan digunakan perusahaan Singapura ini untuk pengembangan produk, akuisisi konsumen dan ekspansi pasar di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Saat ini Jenfi masih menanti berakhirnya moratorium pendaftaran fintech peer-to-peer lending baru yang diberlakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak Februari 2020 sebelum dapat mengajukan permohonan perizinan sebagai penyelenggara peer-to-peer lending di Indonesia.
Didirikan pada tahun 2019 oleh Jeffrey Liu dan Justin Louie, Jenfi telah turut serta dalam program akselerasi oleh Y Combinator, perusahaan inkubator startup kelas dunia yang memiliki lebih dari 20 portfolio perusahaan teknologi dengan nilai valuasi setara atau lebih dari US$ 1 miliar dari berbagai negara seperti Stripe, Airbnb, Cruise dan DoorDash.
Baca Juga: Melihat peluang bisnis baru, BRI (BBRI) gandeng Traveloka garap bisnis paylater
Co-Founder dan CEO Jenfi, Jeffrey Liu (Jeff), menjelaskan perihal layanan pembiayaan Jenfi yang menyasar UKM (Usaha Kecil Menengah atau UKM) di Asia Tenggara khususnya UKM yang telah go digital dan karenanya terhubung dalam ekosistem digital dan menjalankan kegiatan usahanya secara digital dalam aktivitas pemasaran dan penjualan secara online.
Jeff memaparkan tiga hal utama yang membedakan pembiayaan UKM Jenfi dengan pinjaman UKM umumnya dari perusahaan fintech peer-to-peer lending lainnya di Indonesia.
“Pertama, pembiayaan UKM melalui platform Jenfi dikhususkan penggunaan dananya untuk membiayai kegiatan pemasaran seperti digital marketing dan pembiayaan inventaris guna mendukung kinerja penjualan setiap peminjam UKM. Sehingga harapan kami mereka tidak hanya dapat bertahan di tengah pandemi, namun juga dapat bertumbuh pesat,” kata Jeffrey dalam keterangan resminya, Jumat (10/9).