Reporter: Nur Qolbi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech lending multiguna Kredit Pintar (PT Kredit Pintar Indonesia) telah menyalurkan pinjaman sekitar Rp 2,2 triliun, terhitung sejak April hingga Desember 2018. Alasannya, fintech ini baru terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 6 April 2018.
Selain itu, jumlah pinjaman yang dicairkan mencapai 2,3 juta. Direktur Utama Kredit Pintar Wisely Reinharda Wijaya mengatakan, rata-rata nilai pinjamannya adalah Rp 1 juta-Rp 1,5 juta. “Dengan rata-rata suku bunga pinjaman 0,59% per hari,” kata dia saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (7/2).
Menurut dia, tujuan peminjam dalam mengajukan kredit begitu beragam. Ia mencatat, sebanyak 18% peminjam menggunakannya untuk modal kerja, disusul untuk biaya pendidikan sebesar 9%, biaya kesehatan 4%, dan lain-lain.
“Biaya lain-lain ini pada umumnya digunakan untuk melahirkan, menyelenggarakan pernikahan, wisata, renovasi bangunan, dan dana darurat,” ucap Wisely.
Penyebaran peminjam Kredit Pintar masih dominan di daerah Jawa, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Meskipun begitu, fintech Kredit Pintar sudah menjangkau seluruh wilayah Indonesia yang terdiri dari 34 provinsi.
Untuk 2019, Wisely menargetkan pertumbuhan penyaluran pinjaman perusahaannya minimal 100%. Dengan begitu, per Desember 2019, setidaknya nilai penyaluran pinjaman Kredit Pintar secara kumulatif harus mencapai Rp 4,4 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News