kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fintech lending diklaim sudah mampu ikut menurunkan angka kemiskinan di Indonesia


Selasa, 12 November 2019 / 21:37 WIB
Fintech lending diklaim sudah mampu ikut menurunkan angka kemiskinan di Indonesia


Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Tendi Mahadi

Lanjut Farras, dampak positif fintech P2P lending terhadap perekonomian Indonesia harapannya akan terus meningkat seiring dengan semakin berkembangnya bisnis fintech P2P lending. Prospek investasi fintech ke depannya cukup menjanjikan, baik di Indonesia maupun di ASEAN.

Farras juga mengatakan, bahwa salah satu yang menjadi hambatan fintech P2P lending untuk berkembang adalah keberadaan fintech ilegal yang akhirnya memunculkan shadow banking. Integrasi fintech P2P lending dengan perbankan dapat dilakukan untuk meminimalisir shadow banking.

Keberadaan shadow banking ini tentunya sangat merugikan perbankan dan fintech legal. Selain itu, semua pihak perlu bekerjasama dalam memberantas fintech ilegal. Harus dilakukan pengawasan yang lebih ketat dan edukasi kepada masyarakat.

Baca Juga: Transaksi kantor cabang seret, bank gandeng kedai kopi untuk perkuat kanal digital

“Kita tentu ingin fintech P2P lending bisa terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional. Oleh karena itu, para stakeholders di industri fintech perlu saling bekerja bersama-sama untuk menciptakan situasi yang kondusif," jelas Farras.

"Investasi di bidang teknologi harus ditingkatkan seperti perlu dilakukan perbaikan regulasi penanaman modal agar investor mudah menanamkan modalnya ke perusahaan berbasis teknologi dan informasi. Fintech yang legal perlu didukung dengan kemudahan perizinan dan administrasi,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×