Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending PT Julo Teknologi Finansial telah menyalurkan total pinjaman senilai Rp 431 miliar hingga saat ini. Adapun total outstanding pinjaman mencapai Rp 126 miliar. Pinjaman tersebut disalurkan lewat 116.000 total pinjaman kepada 54.000 peminjam atau borrower.
Guna meningkatkan layanan dan mitigasi risiko, Julo telah bergabung dengan pusat data yang bernama Fintech Data Center (FDC) milik Asosiasi Fintech Pendanaan Indonesia (AFPI). Pusat data ini ditujukan kepada perusahaan P2P lending.
Baca Juga: Tawarkan fitur pay later, ini bunga yang dipatok Kredivo
Data yang dapat dilihat secara real time ini, berisi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Kartu Tanda Penduduk (KTP) serta kolektibilitas kredit calon peminjam. FDC bertujuan untuk menekan permasalahan yang kerap terjadi di fintech, seperti masalah kredit macet, penipuan, hingga penyaluran kredit secara berlebihan.
Julo melihat kehadiran Fintech Data Center akan membantu memberi kesempatan lebih besar bagi nasabah JULO untuk mendapatkan pelayanan yang baik lagi. Keamanan data para nasabah pun terjamin.
“Sebagai salah satu platform pertama yang berhasil terintegrasi, Kami sangat mengapresiasi dukungan dari tim AFPI yang selalu menanggapi setiap kendala saat proses berjalan. Kesuksesan pengembangan FDC selama ini sangat dibantu dengan keterbukaan tim AFPI dalam perencanaan dan pembahasan technical detail yang melibatkan semua platform. Seluruh masukan juga didengarkan dan diterapkan,” ungkap Head of Engineering JULO, Hans Sebastian dalam keterangan tertulis pada Senin (10/2).
Lanjut Ia, Julo yang telah berdiri sejak tahun 2016 silam, merupakan salah satu dari 164 fintech yang telah terdaftar dan diawasi oleh OJK. Ke depannya, JULO akan tetap mendukung penuh pengembangan serta jalannya Fintech Data Center oleh AFPI ini.
Baca Juga: Menjadi lender investree, BRIsyariah siap salurkan Rp 50 miliar
“Kami berharap AFPI bisa meneruskan pengembangan sehingga FDC dapat terus digunakan oleh lebih banyak platform. Selain itu, Kami juga berharap AFPI akan konsisten menjaga keamanan data serta dapat mengoperasikan sistem pusat data ini agar bisa selalu digunakan dengan baik,” tutup Hans.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News