kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fintech P2P lending berupaya membukukan profit saat pandemi


Minggu, 22 November 2020 / 19:20 WIB
Fintech P2P lending berupaya membukukan profit saat pandemi
ILUSTRASI. Peer to Peer (P2P) Landing. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending berupaya membukukan profit di tengah pandemi. Maklum sebagai perusahaan rintisan, P2P lending mengandalkan dana investor untuk mengembangkan bisnis.

Kendati demikian, P2P lending berupaya mencatatkan profit layaknya perusahaan lainnya. KoinWorks misalnya menargetkan dapat membukukan keuntungan pada kuartal keempat 2021. CEO & Co-founder KoinWorks Benedicto Haryono menyatakan target itu tergantung pada penanganan Covid-19.

“Kita lihat pada kuartal keempat, bisa terjadi Break Even Point (BEP), itu tergantung Covid-19. Pada 2021, kita jaga level cost, revenue dan monetize bertumbuh seiring bisnis baru. Produk-produk baru di KoinWorks tidak hanya berikan opsi pilihan peminjam dan pendana, tapi beri kesempatan revenue baru bagi kita,” ujar Benedicto pada pekan lalu.

Baca Juga: DANA dorong digitalisasi transaksi pembayaran UMKM di KEK Pariwisata Likupang

Oleh sebab itu, pada 2020 KoinWorks menargetkan bisa meningkatkan pendapatan hingga 5 kali lipat. Benedicto telah memperluas bisnis, tak hanya pada bisnis peer to peer lending, KoinWorks juga mengantongi izin agregator sehingga juga bisa menjalankan bisnis jual belie mas dan surat berharga negara (SBN).

Tercatat sepanjang tahun 2020 ini, permintaan akan pembiayaan produktif melalui KoinBisnis dilakukan oleh lebih dari 30.000 pelaku UKM dengan akumulasi total penyaluran hingga Rp 2,5 triliun.

Adapun rasio pinjaman bermasalah KoinP2P sampai September 2020 juga masih terjaga di kisaran angka 1% hingga 1,14%. Sedangkan tingkat keberhasilan pinjaman (TKB) 90 hari ada di level 97,09%.

Selain itu, KoinP2P juga mencatat tingkat pengembalian positif lebih dari 70% untuk 10% portfolio pinjaman yang selama pandemi mendapatkan program restrukturisasi akibat adanya pandemi Covid-19.

Jauh-jauh hari, PT Kredit Pintar Indonesia mengaku telah berhasil mencatatkan BEP. Oleh sebab itu, perusahaan tidak fokus mencari investor baru untuk menyuntikan dana segar bagi jalannya usaha.

Chief Executive Officer (CEO) Kredit Pintar Wisely Wijaya mengatakan perusahaan yang ia nahkodai tidak fokus dalam mencari pendanaan Seri A, B, dan seterusnya. Pendanaan ini akan meningkatkan valuasi suatu perusahaan. Ia mengaku hal itu hanya bonus saja.

“Saya rasa kebanyakan, segmen ini (P2P Lending) sudah break even poin (BEP), rata-rata pada tahun pertama. Tapi ingat itu bukan fokus kami, itu hanya bonus yang diperoleh setelah melayani pinjaman bagi masyarakat,” ujar Wisely.

PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia juga berupaya meningkatkan pendapatan. CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Tambunan mengakui meningkatkan efisiensi di tengah pandemi.

“Selama pandemi kami cut cost untuk marketing dan berusaha seefisien mungkin untuk operational costs, dengan penurunan up to 30% untuk opex selain gaji. Untuk gaji tetap sama karena kami tidak memberhentikan karyawan karena pandemi,” ujar Ivan kepada Kontan.co.id.

Baca Juga: OJK bakal manfaatkan teknologi untuk percepat proses pengaduan konsumen

Sayangnya, Ia belum mau banyak bicara terkait keuangan perusahaan lebih lanjut. Termasuk terkait profitabilitas Akseleran.

Kendati demikian, Akseleran mencatatkan penyaluran pinjaman pada Oktober 2020 saja, menembus angka Rp 115 miliar dan menjadi yang terbesar sejak 2017.

Akseleran telah menyalurkan pinjaman secara akumulatif lebih dari Rp1,6 triliun pada awal November 2020. Pinjaman itu telah didukung oleh lebih dari 150.000 pemberi pinjaman atau lender ritel atau perorangan yang tersebar merata dari Aceh hingga Papua.

Lebih lanjut, Akseleran telah menyalurkan outstanding pinjaman sebanyak Rp 247,82 miliar. Adapun jumlah peminjam terdaftar hingga saat ini mencapai 2.268. Adapun tingkat NPL Akseleran hanya 0,21% hingga saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×