kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.585.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.365   5,00   0,03%
  • IDX 7.171   16,08   0,22%
  • KOMPAS100 1.060   2,49   0,24%
  • LQ45 834   1,35   0,16%
  • ISSI 214   0,05   0,02%
  • IDX30 430   1,01   0,24%
  • IDXHIDIV20 510   -1,34   -0,26%
  • IDX80 121   0,13   0,11%
  • IDXV30 124   -0,74   -0,59%
  • IDXQ30 141   -0,35   -0,25%

Fintech Samir Optimistis Kejar Pemenuhan Ekuitas Rp 12,5 Miliar, Ini Strateginya


Senin, 20 Januari 2025 / 20:38 WIB
Fintech Samir Optimistis Kejar Pemenuhan Ekuitas Rp 12,5 Miliar, Ini Strateginya
ILUSTRASI. Fintech Samir optimistis dapat memenuhi target ekuitas sebesar Rp 12,5 miliar hingga 29 Juni 2025 ini sesuai tenggat waktu yang ditentukan.


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending PT Sahabat Mikro Fintek (Samir) menyampaikan hingga saat ini telah memenuhi ekuitas minimum tahap kedua yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yakni sebesar Rp 7,5 miliar per Juni 2024. 

“Kami optimistis dapat memenuhi target ekuitas sebesar Rp 12,5 miliar hingga 29 Juni 2025 ini sesuai dengan tenggat waktu yang ditentukan,” kata CEO Samir Yonathan Gautama, kepada Kontan, Senin (20/1). 

Asal tahu saja, OJK menetapkan bahwa perusahaan fintech P2P lending harus memiliki modal minimal Rp 12,5 miliar paling lambat hingga 29 Juni 2025. Ketentuan ini termaktub dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 10/POJK.05/2022 tentang Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi. 

Baca Juga: Fintech P2P Lending Kejar Target Ekuitas Rp 12,5 Miliar, Begini Strateginya

Adapun regulasi tersebut mengatur bahwa perusahaan P2P lending diwajibkan memiliki ekuitas minimal Rp 12,5 miliar secara bertahap. 

Tahap pertama, mereka harus mencapai ekuitas minimal Rp 2,5 miliar dengan batas waktu hingga 29 Juni 2023. 

Tahap kedua, ekuitas minimal Rp 7,5 miliar ditetapkan dengan tenggat waktu 29 Juni 2024. Kemudian, pada tahap terakhir, ekuitas minimal harus mencapai Rp 12,5 miliar pada 29 Juni 2025. 

Lebih lanjut, Yonathan mengatakan untuk bisa mencapai target ekuitas tersebut, Samir berkomitmen untuk menjaga kepatuhan terhadap regulasi serta memperkuat kepercayaan mitra dan pengguna. 

Tak hanya itu, dia menyebutkan bahwa Samir juga terus berfokus pada peningkatan pendapatan operasional dengan memperluas basis pengguna melalui inovasi produk dan layanan yang lebih inklusif. 

“Langkah ini diiringi dengan penguatan edukasi dan literasi keuangan untuk mendorong keterlibatan pengguna baru, khususnya di daerah yang tingkat inklusi keuangannya masih rendah,” jelasnya. 

Baca Juga: Daftar 97 Pinjol Resmi OJK Terbaru, Berlaku Per Januari 2025

Kemudian, Yonathan menuturkan bahwa Samir juga terus mengoptimalkan efisiensi operasional dengan memanfaatkan teknologi dan analisis data untuk memastikan proses bisnis berjalan secara efektif tanpa mengesampingkan kualitas layanan. 

“Kami juga terus menjaga hubungan erat dengan mitra strategis untuk memperkuat kepercayaan dan dukungan modal. Kami bahkan terbuka terhadap peluang investasi baru dari investor strategis, guna mempercepat pertumbuhan ekuitas kami hingga memenuhi target yang ditetapkan,” ungkapnya. 

Di sisi lain, dengan Samir yang terus menerapkan implementasi strategi yang konsisten, Yonathan memproyeksikan adanya pertumbuhan ekuitas sebesar 40%-50% dari posisi saat ini. 

Menurutnya, hal ini menunjukkan optimisme perusahaan bahwa ekuitas di tahun ini akan berada dalam posisi yang lebih baik untuk mendekati target Rp 12,5 miliar sebelum tenggat waktu.

Selanjutnya: Ada Putusan MK Soal Klaim Asuransi, AAUI-OJK Koordinasi Terkait Penyesuaian Polis

Menarik Dibaca: Hujan Turun di Daerah Mana? Ini Ramalan Cuaca Besok (21/1) di Jawa Barat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×