kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,57   3,97   0.44%
  • EMAS1.378.000 0,95%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fitch berikan prospek positif terhadap perbankan Indonesia


Selasa, 15 Maret 2011 / 10:19 WIB
Fitch berikan prospek positif terhadap perbankan Indonesia
ILUSTRASI.


Reporter: Dyah Megasari |

JAKARTA. Fitch Ratings kembali menaikkan prospek peringkat atas beberapa bank Indonesia dengan nilai positif. Peringkat ini merefleksikan prospek ekonomi negara yang kuat.

"Dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang kuat di tahun 2011, pertumbuhan kredit akan tetap tinggi dikisaran 20% walaupun lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2010, sebagian dikarenakan korporasi besar mencari pembiayaan yang lebih murah di pasar obligasi," ujar Julita Wikana, Direktur Grup Institusi Keuangan pada Fitch Ratings.

Fitch mengharapkan bank akan terus menghasilkan tingkat profitabilitas yang kuat di tahun 2011 karena permintaan pinjaman yang tinggi dan biaya kredit yang terkendali. Pasalnya, hal tersebut bisa mengimbangi tekanan terhadap kompetisi dan kemungkinan biaya pendanaan yang lebih tinggi. Kecuali terdapat pengaruh besar yang timbul dari perekonomian global yang masih tidak menentu.

Peringkat jangka panjang Issuer Default Rating (IDRs) tujuh bank direvisi menjadi positif mengikuti perubahan prospek peringkat soverign Indonesia. Tapi Fitch mencatat terdapat beberapa resiko dari bertambahnya pinjaman dikategori dalam perhatian khusus dan pertumbuhan pinjaman yang pesat.

Fitch percaya bahwa pertumbuhan portfolio pinjaman yang pesat dan peningkatan suku bunga secara bertahap dengan meningkatnya inflasi dapat mengakibatkan pinjaman dalam perhatian khusus akan tetap tinggi seiring dengan berjalannya waktu. Akan tetapi, sebagai penyeimbang, Fitch mengharapkan kualitas aset dan biaya kredit tetap terkendali di tahun 2011 didukung oleh kondisi ekonomi dalam negri yang baik.

"Tingkat pencadangan dan permodalan yang cukup juga memberikan ruang yang wajar atas pengaruh yang tidak diharapkan yang timbul dari kondisi perekonomian global yang masih tidak menentu," tambah Wikana.

Struktur permodalan

Fitch memperkirakan, pertumbuhan pinjaman dan resiko operasional Basel II akan menekan rasio permodalan. Secara umum, Fitch percaya bahwa langkah-langkah penguatan permodalan dapat bermanfaat bagi bank-bank di Indonesia dalam menunjang pertumbuhan bisnis yang lebih kuat dan untuk menjaga tingkat kecukupan modal yang memadai. Fitch juga mencatat bahwa beberapa bank berusaha untuk meningkatkan modal inti dengan penambahan ekuitas dan menurunkan tingkat deviden.

Rasio pinjaman terhadap dana pihak ketiga (LDR) sistem perbankan secara keseluruhan kemungkinan besar akan meningkat karena bank-bank meningkatkan aktivitas pinjaman untuk memenuhi target profitabilitas internal dan juga target dari regulasi atas LDR. Dengan likuiditas yang lebih ketat seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang kuat, Fitch percaya bahwa bank-bank besar memiliki posisi yang lebih baik daripada bank-bank yang lebih kecil dalam bersaing untuk simpanan pihak ketiga, dengan pertimbangan franchise yang lebih kuat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×