Reporter: Dyah Megasari |
JAKARTA/SINGAPURA. Lembaga pemeringkat, Fitch Ratings menilai, industri perbankan Indonesia harus mampu mempertahankan tingkat profitabilitas mereka di 2013. Hal ini akan merefleksikan kapasitas penyerapan mereka untuk mengimbangi pertumbuhan ekonomi yang cepat. Lembaga pemeringkat juga menetapkan outlook peringkat perbankan tahun depan adalah Stabil.
"Mayoritas perbankan harus bisa menjaga performa mereka tahun depan karena ekonomi domestik yang sehat sangat mendukung. Perolehan laba bisa tetap besar karena punya provisi dan kapitalisasi inti yang tinggi. Hal itu diyakini dapat menjaga bank dari guncangan ekonomi," papar Julita Wikana, Director Fitch's Financial Institutions.
Fitch mengingatkan, saat kondisi ekonomi global morat-marit, potensi non performing loan (NPL) akan meningkat pada 2013 dari level terendah 2012. Kredit macet akan berkembang seiring agresifnya bank dalam menyalurkan kredit yang pada 2010-2013 tumbuh antara 25% hingga 30%.
Indikator makro prudensial menggarisbawahi pertumbuhan kredit yang pesat akan dibarengi dengan tingginya risiko penurunan kualitas aset. Fitch menerawang, tahun depan industri perbankan juga menghadapi risiko ketidakpastian ekonomi global yang berarti biaya pinjaman mungkin akan tinggi selama masa sulit tersebut.
Namun demikian, ancaman tersebut bisa ditutup dengan margin bunga dan tingkat profitabilitas yang tinggi dengan catatan harus diimbangi oleh besaran provisi. Margin bunga bersih perbankan di Indonesia adalah salah satu yang tertinggi di Asia, meskipun cenderung menurun karena bank bersaing merebut likuiditas dengan memberikan bunga simpanan yang tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News