Reporter: Astri Kharina Bangun | Editor: Edy Can
JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) belum memutuskan mekanisme pelepasan saham anak usahanya, BNI Life Insurance. Direktur Keuangan BNI Yap Tjay Soen beralasan harus menunggu keputusan pemilik saham minoritas BNI Life terlebih dahulu.
Menurutnya, BBNI bersedia membeli apabila pemilik saham minoritas itu mau menjualnya. "BNI sendiri tetap akan mempertahankan kepemilikan mayoritas," katanya, Selasa (28/2).
Saat ini, BBNI mengempit sekitar 92% saham BNI Life. Sisanya oleh pihak lain.
Yap mengakui sudah ada investor yang mengajukan penawaran. Namun, BBNI belum memberikan keputusan. Pasalnya, BBNI menginginkan penawaran dengan rich valuation bukan fair valuation.
Ia mencontohkan transaksi yang terjadi di PT Asuransi Jiwa Sinarmas tahun lalu. Saat itu, PT PT Sinarmas Multiartha Tbk (SMMA) selaku induk usaha menjual sebagian kepemilikannya di PT Asuransi Jiwa Sinarmas kepada Mitsui Sumitomo. Pasca penjualan tersebut, kepemilikan SMMA dari 99,99% menjadi 50%. Adapun nilai transaksi yang terjadi saat itu mencapai Rp 7 triliun.
"Kami maunya investor yang melihat bisnis ini ke depan seperti apa. Jadi valuasinya dilihat seperti apa prospeknya di tahun 2015, 2020, sampai 2025. Kalau cocok, mereka akan menyuntikkan dananya ke BNI Life," kata Yap.
Ia menambahkan, BBNI tengah menyiapkan sejumlah strategi anorganik. Namun, dari rencana-rencana tersebut belum ada yang sampai di tahap due dilligince. Selain BNI Life, dikabarkan BNI juga mau melepas kepemilkan sahamnya di BNI Multifinance.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News