Reporter: Aldehead Marinda | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank Hibank Indonesia (sebelumnya bernama Bank Mayora) semakin memantapkan visi sebagai bank Usaha Mikro, Kecil dan Menengan (UMKM) berbasis digital.Jumlah debiturnya melaju pesat dibanding tahun lalu.
Anak usaha Bank Negara Indonesia (BNI) Group ini menyebut hingga Mei 2024 ada kenaikan jumlah debitur UMKM yang mencapai 2.000% dibandingkan dengan Mei 2023. Pesatnya perkembangan jumlah nasabah ini diselingi juga dengan upaya menjaga rasio kredit macet mereka yang mengalami perbaikan rasio di kisaran 1%.
Direktur Utama Hibank, Jenny Wiriyanto menilai capaian tersebut tidak terlepas dari proses transformasi yang tengah dilakukan dan sinergi mereka bersama para pemegang saham.
“Komitmen ini tercermin dari jumlah debitur UMKM yang meningkat signifikan hingga hampir 2000%.” ujar Jenny kepada Kontan (28/6).
Baca Juga: Hibank Fokus Tingkatkan Pembiayaan Digital untuk UMKM
Sayangnya, ia enggan merinci pasti berapa jumlah nasabah UMKM Hibank hingga periode ini.
Jenny menampik bahwa kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia di level 6,25% ini tidak berpengaruh pada penyaluran kredit mereka. Menurutnya, sejauh ini dampak kenaikan suku bunga masih dapat tertangani oleh koporasi melalui pendanaan yang seimbang.
“Dampak dari kenaikan suku bunga dapat termitigasi melalui pendanaan dan pembiayaan yang seimbang.” ucapnya.
Sebagai informasi per Mei 2024, Hibank berhasil meningkatkan angka penyaluran kredit UMKM mereka sebesar 72% secara tahunan. Pada kuartal I 2024 kemarin, angka penyaluran kredit Hibank kala itu baru mencapai Rp 7,2 triliun dengan kualitas NPL gross di level 0,96%. Rasio kredit bermasalah di periode ini cukup terkoreksi setelah di tahun sebelumnya menembus level 2,24% di Maret 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News