Reporter: Aldehead Marinda | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Hibank Indonesia, anak usaha dari bank jumbo BNI yang sebelumnya dikenal sebagai Bank Mayora, memantapkan visinya sebagai bank UMKM berbasis digital.
Dalam upaya ini, mereka berkomitmen untuk menyediakan produk perbankan yang sesuai dengan kebutuhan UMKM.
Chief Digital Product at Hibank Ditto Prabowo Widigdo menyoroti adanya kesenjangan antara kebutuhan UMKM akan permodalan dan sejauh mana permodalan tersebut dapat diakses oleh UMKM.
"Pinjaman sebagian besar dilihat ketika mendesak saja, padahal untuk UMKM itu adalah kebutuhan produktif," ujar Ditto pada Kamis (27/6).
Baca Juga: Penyaluran Kredit HiBank ke UMKM Tumbuh 72% Per Mei 2024
Ditto menjelaskan bahwa dalam data yang dihimpun selama 12 bulan terakhir, sekitar 60% UMKM memilih untuk tidak mengambil pinjaman, baik dalam bentuk kredit maupun dana usaha.
Dia membandingkan dengan negara lain di mana UMKM lebih menyadari pentingnya akses terhadap modal.
“UMKM tidak menyadari bahwa dengan adanya pinjaman itu justru bisa menambah pendapatan mereka,” lanjutnya.
Ditto menekankan pentingnya peran perbankan untuk mendekatkan akses tersebut dan secara fundamental menekankan bahwa pinjaman berupa kredit dan akses lain terhadap permodalan adalah untuk meningkatkan skalabilitas usaha UMKM itu sendiri.
Dalam acara yang sama, CEO Tumbu.co.id, Dewi Meisari, menguatkan pandangan tersebut dengan mengungkapkan anomali yang ada.
"Satu sisi UMKM butuh akses baik ke teknologi hingga pembiayaan tapi masih jauh untuk mendekati ke sana," ujarnya.
Baca Juga: Mendukung UMKM, Hibank Salurkan Modal Kerja Tanpa Bunga dan Mendorong Digitalisasi
Dewi memberikan contoh kasus di sebuah komunitas UMKM yang ditemui timnya, di mana mengalokasikan Rp 10 ribu per hari untuk bisnis masih dianggap terlalu tinggi.
“Hidup sudah susah secara ekonomi, mereka makin susah punya utang. Makanya hampir 70% merasa tidak butuh pinjaman karena takut tidak bisa membayar kembali," kata Dewi.
Sebagai informasi, per Mei 2024, Hibank berhasil meningkatkan angka penyaluran kredit UMKM mereka sebesar 72% secara tahunan (YoY), menunjukkan komitmen mereka dalam mendukung pertumbuhan UMKM melalui pembiayaan yang tepat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News