kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.179   21,00   0,13%
  • IDX 7.053   69,44   0,99%
  • KOMPAS100 1.055   14,32   1,38%
  • LQ45 829   11,91   1,46%
  • ISSI 214   1,24   0,58%
  • IDX30 423   6,73   1,62%
  • IDXHIDIV20 510   7,74   1,54%
  • IDX80 120   1,64   1,38%
  • IDXV30 125   0,95   0,76%
  • IDXQ30 141   2,08   1,49%

Gagal Bayar Berujung Gugatan ke Investree


Sabtu, 03 Februari 2024 / 07:30 WIB
Gagal Bayar Berujung Gugatan ke Investree
ILUSTRASI. Tekfin pinjaman investree sebagai salah satu solusi teknologi finansial di bidang pinjaman. KONTAN/BAihaki/12/4/2018


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto

Respons Lender Investree

Upaya penyelamatan Investree tersebut juga mendapatkan perhatian dari para lender. Terkait restrukturisasi, salah satu lender Investree, Febry Christoper, merasa masih ragu dengan cara yang akan diambil Investree tersebut.

Adapun Febry mengatakan uangnya yang disalurkan lewat Investree belum kembali sekitar Rp 155 juta.

"Restrukturisasi hanya cara Investree untuk mengulur-ulur waktu saja. Kami intinya meminta pengembalian dana yang disalurkan kepada Investree," ujarnya kepada Kontan.co.id.

Febry bilang, rencana restrukturisasi sebenarnya sudah pernah dikemukakan Investree jauh-jauh hari sebelumnya. 

"Semua borrower yang telat bayar 2 tahun pun Investree bilang akan mereka bantu restrukturisasi, bahkan sampai dengan PKPU," katanya.

Baca Juga: Jurus Jitu Investree Atasi Gagal Bayar, Suntik Modal Baru dan Restrukturisasi

Meskipun demikian, Febry berharap dengan adanya re-organisasi di tubuh Investree bisa mengembalikan pendanaan para lender secepatnya.

Dia menyampaikan hanya perlu action plan maupun skema yang konkret dari Investree untuk menyelesaikan tunggakan yang ada saat ini. 

Febry juga berharap pemerintah maupun OJK seharusnya bisa lebih memerhatikan permasalahan Investree. Sebab, dia menduga banyak hal yang tak transparan dalam Investree. 

"Pemerintah dan OJK sebagai pengawas harus peka sejak dini karena banyak yang tidak transparan di Investree. Mereka (Investree) bisa saja mencari investor atau pendanaan lain. Akan tetapi, harus ada cara yang pasti untuk membayar dana lender, misalnya dalam jangka waktu berapa lama," ungkapnya.

Lender Investree lainnya yang menjadi korban gagal bayar, Dessy Andiwijaya, tak mempermasalahkan rencana Investree terkait restrukturisasi.

Dia menyebut akan mengikutinya selama cara tersebut bisa mengembalikan uang yang dimilikinya.

"Iya enggak apa-apa kalau dicicil," katanya kepada Kontan, Kamis (1/2).

Baca Juga: Pemilik Investree Bakal Suntik Ekuitas Baru dari Investor, Ini Kata Lender

Mengenai penyuntikkan permodalan dari investor, Dessy mengaku agak pesimistis dengan rencana tersebut. Dia bilang investor tentu akan menimbang kembali keputusan untuk menyuntikkan modal mengingat Investree kini tengah diterpa banyak masalah.

"Sebab, track record Investree di Indonesia sudah sangat buruk. Namun, kalau ada keajaiban investor menyuntikkan modal lagi, kemungkinan dana lender akan kembali," ungkap Dessy. 

Adapun Kontan.co.id sudah menghubungi pihak Investree, termasuk public relation-nya. Akan tetapi, mereka menolak berkomentar.

Sebagai informasi, Investree tengah dihadapkan masalah kredit macet. Adapun TKB90 Investree pada 2 Februari 2024 sebesar 83,56%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×