Reporter: Ferrika Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi corona (Covid-19) berimbas kepada bisnis PT Sarana Multigriya Finansial (SMF). Alhasil, perusahaan pelat merah ini berencana revisi 30% dari target pembiayaan KPR tahun ini mencapai Rp 13 triliun.
“Dari target pembiayaan yang original akan direvisi. Kami dalam proses revisi budget jadi sampai Desember 2020 sekitar 30% (target) akan kita revisi,” kata Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo dalam jumpa pers secara virtual di Jakarta, Senin (27/7).
Revisi target tersebut dibarengi penurunan pembiayaan SMF. Hingga semester I 2020, nilai pembiayaan SMF mencapai Rp 4,2 triliun atau turun dari realisasi tahun sebelumnya yakni Rp 5,3 triliun.
Baca Juga: BTN akan kembali galang dana lewat sekuritisasi Rp 2 triliun, bidik investor ritel
Selain pembiayaan, lembaga ini juga berniat merevisi target sumber pendanaan dari obligasi menjadi Rp 8 triliun. Pada awal tahun, SMF masih optimistis bisa meraup pendanaan baru dari obligasi senilai Rp 10 triliun.
“Revisi sumber dana rencananya yaitu kurang lebih sekitar 20% juga dari penerbitan surat utang yang akan berkurang. Jadi otomatis sumber dana yang dibutuhkan menjadi Rp 8 triliun. Ini pun masih bergantung dengan kondisi semester II 2020 nanti,” jelas Direktur SMF Trisnadi Yulrisman.
Guna meredam dampak Covid-19 lebih luas, SMF akan tetap konsisten menyalurkan dana jangka panjang seperti KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahaan (FLPP). Dari total 102.000 unit KPR FLPP, sekitar 75.000 sudah terserap pasar. “Sisanya kami optimistis akan terserap sampai akhir tahun,” kata Ananta.
Baca Juga: Bank BTN maksimalkan refinancing SMF Rp 850 miliar untuk pemulihan ekonomi nasional