Reporter: Andri Indradie | Editor: Uji Agung Santosa
BOGOR. Mulai tahun ini, PT Bank Permata Tbk mulai fokus pada layanan Electronic Banking alias e-banking. Menurut Kepala E-Channel Banking PermataBank Anton Hermawan, ada tiga tujuan utama yang akan dicapai Permata dengan menggenjot bisnis e-banking.
"Pertama, akuisisi dan retensi nasabah. Kedua, memenuhi kebutuhan nasabah yang semakin mobile. Ketiga, menambah pendapatan non bunga Bank Pertama," katanya, Jumat (26/11).
Tak tanggung-tanggung, Permata akan mengoptimalkan layanan lima produk utama e-bankingnya, seperti mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM), mesin Electronic Data Capture (EDC), mobile banking, internet banking, dan phone banking.
Tahun depan, Bank Permata menargetkan akan menambah sekitar 100 mesin ATM sehingga menjadi sekitar 718 mesin ATM. Selain itu, Bank Permata juga akan semakin ekspansif mengembangkan mobile banking pada 2011.
Anton bilang, saat ini jumlah nasabah Bank Permata sekitar 900.000 sampai 1 juta nasabah. Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 4% saja yang masih menggunakan jasa mobile banking dengan transaksi sekitar 10 kali dalam sebulan.
"Tahun depan (2011), kami menargetkan nasabah bertambah sekitar 200.000 dan pengguna mobile banking Bank Permata sudah menjadi 70% dengan transaksi naik sekitar 40%," tegas Anton.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Permata pun sudah menyiapkan beberapa strategi. Anton bilang, tiga strategi itu adalah membentuk komunitas dengan cara membuka channel yang bisa dibuka oleh nasabah bank lain. Selain itu, Permata juga siap menyempurnakan produk-produk e-banking, seperti menambah fitur, meningkatkan keamanan transaksi, dan inovasi produk.
"Terakhir, sebagai gimmick untuk nasabah baru maupun lama," imbuhnya.
Sambil menggeber layanan mobile banking, kuartal II 2011 Permata juga akan mulai menawarkan layanan Permata Net alias jasa transaksi melalui internet yang baru. Salah satunya adalah penggunaan teknologi canggih sedemikian rupa sehingga telepon genggam nasabah sudah bisa menjadi token sekaligus.
"Khusus internet banking, biaya yang diperlukan sekitar Rp 6 miliar. Sedangkan mobile banking, memerlukan biaya sekitar US$ 200.000," tutur Anton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News