kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gelar asset sales festival, Bank BTN optimistis mampu recovery asset Rp 430 miliar


Minggu, 15 November 2020 / 15:59 WIB
Gelar asset sales festival, Bank BTN optimistis mampu recovery asset Rp 430 miliar
ILUSTRASI. Pembangunan perumahan di Tangerang Selatan, Kamis (10/7/2020). PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) optimistis penempatan uang negara sebesar Rp 5 triliun akan membuat ekspansi kredit BTN tembus Rp 30 triliun hingga akhir tahun ini.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menjelang penghujung tahun 2020, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) mempercepat pemulihan aset atau recovery asset dengan menggelar Asset Sales Festival. Acara yang digelar di 4 kota besar di Indonesia ini menargetkan mampu meraih dana Rp 430 miliar.

Direktur Remedial and Wholesale Risk Bank BTN, Elisabeth Novie Riswanti mengatakan, empat kota yang disasar yakni Medan, Bandung, Surabaya dan Makassar.

Acara Asset Sales Festival tersebut merupakan kelanjutan dari acara Asset Sales Festival yang sebelumnya diadakan di Jakarta pada bulan Juli silam. Acara Asset Sales Festival diselenggarakan secara offline dan online mempertemukan investor, pengembang, penjual properti dan calon pembeli untuk meraup keuntungan dalam bisnis properti.

Aset properti yang ditawarkan tidak saja berasal dari kredit konsumer tetapi juga dari kredit komersial termasuk aset bermasalah kelolaan BTN Syariah.

Baca Juga: Gandeng agen properti nasional, BTN genjot penyaluran kredit properti

“Kami rutin menggelar Asset Sales Festival untuk memberikan peluang emas kepada para investor maupun pengembang properti untuk berinvestasi pada aset-aset properti murah yang dapat dijadikan aset produktif,” kata  Novie di sela-sela acara Asset Sales Festival di Bandung, Jawa Barat, Jumat (13/11).

Menurut Novie, minat masyarakat sebagai investor  sangat tinggi dalam berinvestasi pada rumah-rumah yang bermasalah atau aset mangkrak. Dalam hal ini BTN tidak hanya mengajak investor atau developer yang sudah biasa berbisnis perumahan tetapi juga para nasabah prima atau deposan yang tertarik untuk mendapat untung dari bisnis rumah bermasalah.

"Jadi opportunity bisnis juga sangat besar bagi rumah-rumah bermasalah. Sehingga minat investor sangat besar," katanya.

Baca Juga: Ingin taruh dana di deposito? Perhatikan dulu hal-hal berikut ini

Pada rangkaian acara Asset Sales Festival yang digelar di Medan pada awal November 2020 lalu, Bank BTN mencatatkan pembelian dari para investor sebesar Rp 70 miliar. Sementara di Bandung, jumlah aset yang ditawarkan mencapai Rp 1,2 triliun dengan jumlah 10.000 unit yang mayoritas berupa aset rumah dan bangunan.

Novie mengungkapkan pada acara sejenis yang akan digelar di Surabaya dan Makassar, Bank BTN berencana akan menawarkan aset sebanyak 13.733 unit, dengan nilai total Rp 2 triliun berupa rumah, tanah, Hotel, dan proyek perumahan.

“Dari sejumlah rangkaian acara Investor yang kami gelar, yang paling diminati oleh investor adalah rumah baik tanah dan bangunannya dengan rentang nilai aset dari Rp 300 juta hingga Rp 500 juta dan sejumlah proyek perumahan. Pilihan tersebut menyesuaikan dengan permintaan pasar atas perumahan yang masih tinggi,” jelas Novie.

“Investor yang membeli properti pun kami berikan fasilitas kemudahan dalam prosesnya karena mereka dapat memanfaatkan produk kredit Bank BTN untuk mendukung aset properti yang dibelinya, antara lain produk KPR Lelang, KMK Renovasi atau produk lain yang relevan untuk pengembangan aset tersebut,” papar Novie.

Baca Juga: Dukung program pemerintah, BNI Syariah sosialisasikan sukuk tabungan seri ST007

Dia menegaskan, BTN akan terus melakukan penjualan aset-aset bermasalah yang tahun ini nilainya mencapai Rp 11,6 triliun. Adapun dari jumlah tersebut aset yang sudah siap untuk dijual sekitar Rp 7 triliun dan ditargetkan tahun ini bisa terjual sekitar Rp 2 triliun.

Menurut Novie, dengan recovery aset yang baik, pada kuartal III tahun ini perseroan berhasil menurunkan rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) net di level 2,26% dari posisi pada bulan yang sama tahun sebelumnya yang berada pada level 2,33%.

"Kita tahun ini benar-benar ingin menjual aset bermasalah, sehingga bisa menekan NPL," pungkasnya.

Selanjutnya: Duh, NPL KPR Naik Lagi Terpapar Pandemi Corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×