Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Seiring dengan era bunga tinggi, sejumlah kantor cabang bank luar negeri (KCBLN) atau bank asing memilih untuk menjual lini bisnisnya di Indonesia. Sebaliknya, sejumlah bank nasional terlihat makin agresif membuka kantor cabang di luar negeri.
Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tercatat jumlah jumlah KCBLN yang beroperasi saat ini hanya 19 unit per Desember 2023. Angka ini menyusut dari tahun ke tahun. Per 2022 jumlahnya masih mencapai 23 unit.
Seperti PT Bank Syariah Indonesia (BRIS) berencana mengembangkan kantor cabang di kawasan baru.
Bob Tyasika Ananta, Wakil Direktur Utama BSI menyatakan, hal ini sebagai komitmen untuk go global dan membangun BSI sebagai beyond sharia banking,
Baca Juga: Tak Hanya UMKM, BRI Juga Teman Baik Bagi Perantau
"BSI diharapkan dapat memperkuat dalam pengembangan bisnis secara global untuk korporasi dan entitas bisnis dari Indonesia di UAE dan Kawasan Timur Tengah. Pada saat ini BSI berencana membuka satu kantor cabang luar negeri di Arab Saudi dan sedang menunggu persetujuan dari Saudi Central Bank (SAMA)," kata Bob kepada kontan.co.id.
Untuk diketahui, saat ini, BSI memiliki 1 Kantor Cabang Luar Negeri di Dubai yaitu BSI Middle East DIFC Branch (BSI Dubai). Sejak beroperasi pada Agustus 2023, hingga Maret 2024, KCLN BSI Dubai berhasil mencatatkan aset lebih dari US$ 57 juta.
"Dengan pertumbuhan pada posisi Maret 2024 tersebut diharapkan pada akhir tahun 2024 BSI Dubai memiliki kontribusi positif bagi kinerja bank secara keseluruhan," imbuhnya.
Baca Juga: Buka Tabungan BRI Bisa Lewat BRImo
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) juga berencana melakukan ekspansi ke luar negeri. Bank pelat merah itu berencana membuka kantor cabang di Timor Leste.
Direktur Distribution & Funding BTN Jasmin menyebut, saat ini, rencana tersebut masih dalam kajian. Ia pun berharap pembukaan kantor cabang luar negeri BTN ini dapat menggenjot penghimpunan dana pihak ketiga (DPK).
Asal tahu saja, DPK BTN per Desember 2023 tumbuh 8,7% menjadi Rp 349,93 triliun. Adapun di tahun 2024, secara keseluruhan, BTN membidik pertumbuhan DPK 9% hingga 10% pada tahun 2024.
Baca Juga: Lengkapi Koleksi Photo Card JKT48 dari Buka Tabungan Bebas Biaya dan Berjangka
Sementara PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) akan fokus untuk melakukan optimalisasi jaringan kantor luar negeri eksisting. Untuk diketahui, saat ini , Bank Mandiri telah memiliki tujuh jaringan Kantor Luar Negeri (KLN).
Lima kantor cabang luar negeri Bank Mandiri berada di Singapura, Hongkong, Shanghai (Tiongkok), Cayman Island, Dili (Timor Leste), dan dua kantor perusahaan anak Bank Mandiri di Kuala Lumpur (Malaysia) dan London (Inggris).
Teuku Ali Usman, Corporate Secretary Bank Mandiri menyampaikan, jaringan yang ada tidak akan hanya melayani bisnis di negara tempat Kantor Luar Negeri berdiri, tetapi juga akan mengembangkan layanan bisnis ke negara terdekat lainnya.
"Walaupun demikian, selain mengoptimalkan bisnis pada jaringan kantor luar negeri yang ada, Bank Mandiri terus melakukan kajian pengembangan jaringan baru di negara lain secara bertahap dengan mempertimbangkan potensi dan prospek bisnis serta keterbukaan regulasi di kawasan tersebut," kata Alus sebutan akrabnya.
Baca Juga: Tabungan BritAma Rencana dari BRI Berikan Manfaat Investasi dan Perlindungan Jiwa
Menurutnya, pengembangan jaringan ini dapat dilakukan melalui pembukaan cabang, pendirian perusahaan anak, maupun akuisisi bank lain.
Lebih lanjut, Alus menjelaskan, bisnis Jaringan Kantor Luar Negeri juga menunjukkan pertumbuhan yang cukup agresif, ditandai dengan pertumbuhan pendapatan operasional yang tumbuh rata-rata 20% selama lima tahun terakhir.
Pertumbuhan ini ditopang oleh pertumbuhan kredit yang juga tumbuh agresif dengan pertumbuhan rata-rata sekitar 20% selama lima tahun terakhir.
Meskipun terjadi perlambatan ekonomi global, terutama di China, pihaknya melihat potensi bisnis internasional masih cukup besar.
Baca Juga: Menanti Calon Investor BSI
Alus mengatakan, peran Kantor Luar Negeri Bank Mandiri tidak terbatas untuk melayani nasabah Bank Mandiri yang beroperasi di Luar Negeri, tetapi juga sebagai advisor bagi calon investor yang berminat memasuki pasar Indonesia.
"Dengan basis pelanggan yang luas dari segmen corporate banking, kami dapat membantu calon investor untuk menemukan partner bisnis yang tepat di dalam negeri," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News