kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Gencatan senjata perang bunga deposito


Rabu, 23 Desember 2015 / 11:04 WIB
Gencatan senjata perang bunga deposito


Reporter: Galvan Yudistira, Issa Almawadi | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Jangan terlalu banyak berharap bunga deposito perbankan bisa naik tahun depan. Para bankir memperkirakan, likuiditas perbankan di tahun depan masih akan lega sehingga bank tak perlu menaikkan bunga simpanan deposito untuk menarik likuiditas.

Dus, perang bunga deposito kecil kemungkinan bakal muncul lagi. Lagi pula, Sekretaris Perusahaan Bank Negara Indonesia (BNI), Suhardi Petrus, langkah Bank Indonesia (BI) menurunkan giro wajib minimum (GWM) primer menjadi 7,5% dari sebelumnya 8%, akan memberikan tambahan likuiditas pada perbankan.

Atas dasar itu, Suhardi memperkirakan, suku bunga deposito perbankan di tahun depan masih akan relatif sama dengan tahun ini. "Perang suku bunga deposito tidak akan terjadi lagi seperti tahun 2014 lalu," imbuh dia.

Setali tiga uang, Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA), Jahja Setiaatmadja juga bilang dengan likuiditas yang masih mencukupi akibat efel relaksasi aturan GWM BI, suku bunga deposito di tahun depan akan cenderung bergerak mendatar alias flat. Bahkan andai likuiditas semakin longgar, bunga deposito berpeluang mengecil.

Sebagai gambaran, rata-rata bunga deposito 10 bank besar di tahun ini cenderung turun.  Rata-rata bunga deposito tenor satu bulan 10 bank besar, semisal, turun menjadi 6,87% per 21 Desember 2015, dari Desember 2014 (lihat tabel).

Lembaga Penjamin Simpanan  (LPS) pun memperkirakan suku bunga deposito perbankan pada tahun depan tidak terlalu banyak berubah dibandingkan tahun ini. Prediksi LPS, rata-rata suku bunga deposito tidak jauh berbeda dengan tahun ini yaitu bervariasi antara 7% untuk deposito di bawah Rp 2 miliar dan 8,5% untuk deposito di atas Rp 2 miliar.

Namun, Dodi Arifianto, ekonom LPS mengatakan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan suku bunga deposito di tahun depan. Pertama, terkait kebijakan moneter Bank Indonesia (BI). Hal ini tentu akan tergantung dari seberapa besar Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) menaikkan suku bunganya lagi di tahun depan.

Faktor kedua, terkait dengan bagaimana ekspansi kredit perbankan berpengaruh ke kondisi likuiditas. Saat ini tercatat loan to deposit ratio (LDR) perbankan berada di level 89%, sehingga secara umum untuk likuiditas tidak ada masalah.

Hanya saja, menurut Dodi, untuk beberapa bank, misalkan bank yang masuk kategori bank umum kegiatan usaha (BUKU) I dan BUKU II, masih ada potensi untuk perebutan dana dengan persaingan bunga.

Suhardi juga melihat indikasi tersebut. "Salah satunya ditunjukkan dengan banyaknya promo yang ditawarkan bank untuk menggaet nasabah,” ujar Suhardi.

Namun, Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri melihat, likuiditas perbankan akan mengetat pada kuartal I 2016. Ini karena pemerintah akan gencar menerbitkan surat utang di awal-awal tahun.

Nah, untuk berjaga-jaga, Bank Mandiri berniat mengerek bunga deposito pada kuartal I tahun depan, namun khusus untuk special rate. Namun, "Kalau bunga konter tidak berubah," kata Kartika.

Ikut pasar

Bank-bank kecil juga mengakui, likuiditas mulai kendur sehingga mereka lebih leluasa menetapkan bunga deposito. Edy Kuntardjo, Direktur Utama Bank Ina Perdana mengatakan, bank skala kecil hanya mengikuti  pasar, terutama bunga yang ditetapkan bank-bank BUKU III dan BUKU IV. Bank Ina sendiri saat ini memberikan bunga deposito sekitar 9%.

Hendra Lie, Direktur Utama Bank Dinar mengamini, tren likuiditas di tahun 2016 mendatang tak akan jauh berbeda dengan tahun ini. "Namun, masih banyak yang perlu diwaspadai, khususnya soal efek perlambatan ekonomi yang masih terasa di pasar," ujar Hendra.

Soal bunga simpanan deposito perbankan, Hendra menyatakan, Bank Dinar akan mengikuti pasar dan tidak akan terlalu memberi bunga tinggi. Saat ini, Bank Dinar menawarkan bunga deposito mulai dari 9% hingga 9,25%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×