Reporter: Yoliawan H | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) terus melakukan penetrasi ke daerah-daerah untuk menyebarkan uang elektronik mereka. Kali ini BRI bekerja sama dengan skema co-branding dengan enam bank yang akan menyalurkan uang elektronik BRI.
Handayani, Direktur Konsumer BRI mengatakan, kerja sama ini diharapkan akan membantu penyebaran uang elektronik khususnya di daerah-daerah. Saat ini BRI bekerja sama dengan enam bank yakni BRI Syariah, BRI Agro, BJB Syariah, Bank Lampung, Bank Jateng dan Bank Banten.
“Harapannya dapat bekerja sama dengan semua BPD yang ada, tahap awal ini kita akan bekerja sama dengan enam bank dahulu. Ini juga membantu meningkatkan inklusi keuangan serta memperluas cashless society,” ujar Hanny saat ditemui di acara peresmian kerja sama uang elektronik BRI, Rabu (31/1).
Hanny, sapaan akrab Handayani menjelaskan, targetnya setiap bank yang bekerja sama dapat menjual kartu kurang lebih 100 ribu kartu sepanjang tahun 2018. Pun, BRI akan membantu memberikan perangkat electronic data capture (EDC) dan mengintegrasikan dengan mobile banking bank tersebut agar dapat top up uang elektronik.
“Saat ini uang elektronik BRI (Brizzi) sudah sekitar 8 juta kartu lebih hingga Desember 2017. Targetnya akan ditambah hingga sekitar 2,5 juta kartu,” jelas Hanny.
Dari kerja sama ini BRI juga akan tetap mendapatkan fee top up sebesar Rp 1500 apabila pengguna kartu melakukan top up menggunakan EDC BRI yang disiapkan.
Berdasarkan data Bank Indonesia, hingga akhir 2017 jumlah uang elektronik yang beredar sudah mencapai 90 juta kartu dan pangsa pasar uang elektronik BRI sekitar 10% dari total kartu yang beredar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News