CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Gerakan nasional non tunai resmi diluncurkan


Kamis, 14 Agustus 2014 / 22:36 WIB
Gerakan nasional non tunai resmi diluncurkan
ILUSTRASI. Pergerakan IHSG diproyeksi masih akan melanjutkan penguatan pada hari ini. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/YU


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) resmi mencanangkan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). Pencanangan gerakan ini dilakukan Gubernur BI Agus DW Martowardojo di Mal Mangga Dua, Kamis (14/8).

Pencanangan tersebut dilakukan guna meningkatkan kesadaran masyarakat, pelaku bisnis, dan juga lembaga-lembaga pemerintah untuk menggunakan sarana pembayaran non tunai dalam melakukan transaksi keuangan yang mudah, aman, dan efisien.

"Sebagai bentuk komitmen atas perluasan instrumen non tunai, kami akan menjadikan GNNT sebagai gerakan tahunan yang didukung dengan berbagai kegiatan untuk mendorong meningkatkan pemahaman masyarakat akan penggunaan instrumen non tunai dalam melakukan transaksi pembayaran," kata Agus di Mal Mangga Dua, Kamis (14/8/2014).

Agus menjelaskan, penggunaan transaksi pembayaran elektronik di Indonesia masih rendah. Sementara itu, dengan kondisi geografi dan jumlah populasi yang cukup besar, masih ada potensi untuk perluasan akses layanan sistem pembayaran Indonesia.

Ia menjelaskan saat ini uang tunai yang beredar di seluruh Indonesia sebanyak Rp 450 triliun. Apabila menjelang Lebaran, uang tunai yang beredar dapat meningkat hingga Rp 550 triliun. Adapun jumlah sistem pembayaran dengan uang ritel mencapai Rp 7.500 triliun.

"Ternyata di Indonesia 31% dari Rp 7.500 triliun transaksi dibayar non tunai, selebihnya tunai. Dibandingkan negara ASEAN lain sebetulnya di negara ASEAN lain di atas 50% non tunai," jelas Agus. 

Acara ini dihadiri Plt. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Wakil Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro, Menko Perekonomian Chairul Tanjung, Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia Syahrul Yasin Limpo, direksi perbankan, direksi perusahaan telekomunikasi, Anggota Dewan Komisioner OJK, perwakilan DPR, dan lainnya. (Sakinah Rakhma Diah Setiawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×