kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Gesekan bisnis kartu kredit masih kencang


Senin, 02 Februari 2015 / 05:01 WIB
Gesekan bisnis kartu kredit masih kencang
ILUSTRASI. PT Multitrend Indo Tbk akan menggelar Initial Public Offering (IPO).


Reporter: Adhitya Himawan, Issa Almawadi, Nina Dwiantika | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Meski aturan main bisnis kartu kredit kian ketat, bank tetap memproyeksikan, nilai dan volume transaksi alat bayar gesek ini tumbuh pesat. Bahkan sejumlah bank yang menargetkan pertumbuhan nilai dan volume transaksi kartu kredit hingga 20% di tahun ini.

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 14/2/PBI/2012, BI membatasi kepemilikan kartu kredit. Merujuk beleid ini, nasabah yang memiliki pendapatan di bawah Rp 10 juta, maksimal hanya boleh memiliki dua kartu kredit dari dua bank penerbit. Aturan ini berlaku efektif per 1 Januari 2015.

Santoso, Senior General Manager Card Center Bank Central Asia (BCA) bilang, pembatasan itu hanya akan menghambat jumlah peredaran kartu kredit. Namun, tidak akan mempengaruhi nilai dan volume transaksi.

Kata Santoso, sejak aturan pembatasan kartu kredit berlaku, BCA sudah penutup sekitar 2.500 kartu kredit. "Kami berharap jumlah penerbitan kartu tumbuh sekitar 5% dari tahun 2014," ujar dia, akhir pekan lalu.

Sementara dari sisi nilai dan transaksi, BCA menargetkan ada peningkatan 20% dari tahun 2014. Santoso menambahkan, pihaknya akan memantau dampak aturan pembatasan kartu kredit di semester pertama 2015. Penerbitan kartu kredit BCA pada tahun lalu tumbuh 5% menjadi 2,50 juta kartu per Desember 2014.

Sementara volume transaksi meningkat 18% hingga membukukan nilai sebesar Rp 46 triliun. Sementara, Darmadi Sutanto, Direktur Konsumer dan Ritel BNI mengatakan, hingga akhir 2014 transaksi kartu kredit BNI tumbuh dari 21,3 juta transaksi menjadi 23,3 juta, alias naik 9,38%. "Sementara nilai transaksi kartu kredit BNI meningkat dari Rp 20,20 triliun di akhir 2013 menjadi Rp 24,70 triliun di akhir 2014," kata Darmadi.

Tahun ini, dia mengaku menargetkan pertumbuhan jumlah dan nilai transaksi kartu kredit sebesar 15%. Adapun, Bank Mandiri menargetkan nilai dan jumlah transaksi kartu kredit tahun ini tumbuh 20%.

Pada tahun 2014, Boyke Yurista, SVP Consumer Cards Group Bank Mandiri memperkirakan, nilai transaksi berkisar Rp 30 triliun, plus 30 juta transaksi. Adapun jumlah kartu kredit yang diterbitkan Bank Mandiri sudah mencapai 3 juta kartu. Boyke menerangkan, pencapaian bisnis kartu kredit itu tak lepas dari keberhasilan peningkatan product holding nasabah ke dalam sejumlah produk.

Bank Mandiri juga mampu membuat program loyalty sehingga nasabah kartu kredit lebih sering menggunakan kartunya. "Program loyalty yang mudah, bermanfaat, dan berkesinambungan dan bisa kami komunikasikan dengan baik," tutur Boyke.

Sementara itu, Vice President & Country Manager PT Mastercard Indonesia, Irni Palar mengatakan, jumlah kartu kredit baru pada 2014 tumbuh stagnan bahkan lambat, yakni 4%–5%. Namun pada tahun ini, Irni memperkirakan, jumlah kartu kredit baru berlogo Mastercard akan tumbuh 10%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×