Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Baru-baru ini, pihak Otoritas Jasa Keuangan menggelar acara Pasar Keuangan Rakyat, pameran yang diisi oleh para pelaku industri jasa keuangan. Mulai dari perbankan, asuransi, pasar modal, pegadaian, sekuritas, hingga dana pensiun meramaikan kegiatan tersebut.
Tak ketinggalan pula perusahaan pembiayaan (multifinance). Terhitung sekitar 40 multifinance ikut andil dalam pameran ini. Mulai menawaran pembiayaan alat berat, mobil dan motor baik bekas maupun baru, serta elektronik. Akan tetapi, ada satu produk pembiayaan yang cukup langka hadir di acara ini, yakni pembiayaan bajaj.
Bertempat cukup dekat dengan panggung, stand PT Anugerah Utama Multifinance alias Gratama Finance pun menawarkan pembiayaan kendaraan roda tiga tersebut. Berdasarkan pantauan KONTAN, stan Gratama merupakan satu satunya multifinance yang menawarkan pembiayaan bajaj di Pasar Keuangan Rakyat tersebut.
Chief Marketing Officer Gratama perusahaan, Sadimin mengungkapkan, pihaknya telah memulai lini usaha ini sejak tahun 2006. Bermula dari pembiayaan satu hingga dua unit bajaj, selama kurang lebih delapan tahun, terhitung perusahaan telah membiayai lebih dari 6.000 unit bajaj dengan Bahan Bakar Gas (BBG) yang identik dengan sebutan “bajaj biru”.
Saat memulai pembiayaan lini bisnis ini, Manajer Operasional Gratama Finance Suryadi berujar pihaknya menemui beberapa kendala. Apalagi segmen pasarnya merupakan kalangan menengah ke bawah yang umumnya belum dijamah oleh edukasi keuangan.
Oleh karena itu, untuk menarik minat masyarakat, pihaknya selalu mengadakan sosialiasi dan pembelajaran terlebih dahulu. Para tenaga marketing Gratama-lah yang mendekatkan diri kepada para pengusaha maupun tukang bajaj.
“Kami sistemnya menjalin keakraban dengan konsumen. Sehingga setelah satu bajaj lunas cicilannya, mereka pun kredit lagi,” jelasnya.
Suryadi memberi contoh, ada mekanik bengkel yang mulai mencicil satu bajaj. Setelah lunas, ia pun menambah jumlah bajaj untuk dibiayai. Lambat laun, konsumen tersebut pun menjadi pengusaha besar yang memiliki ratusan bajaj.
Sehingga, sambung Suryadi, tipe konsumen Gratama adalah para pelanggan setia perusahaan. Berbeda dengan multifinance lainnya yang mempromosikan jasa melalui media elektronik maupun cetak, ia mengaku pihaknya jarang melakukan promosi besar-besaran.
“Buka stand baru sekali ini saja. Dari mulut ke mulut saja. Apalagi sekarang banyak komunitas atau paguyuban bajaj,” tuturnya.
Selain memberikan edukasi terkait bisnis pembiayaan, Gratama juga mensosialisasikan para pelanggannya agar memiliki akses ke perbankan. “Salah satu caranya, kami himbau mereka jadi nasabah bank. Jadi bayar cicilan tranfer saja,” ujarnya.
Lini pembiayaan bajaj memang cenderung langka. Dengan sasaran segmen menengah ke bawah serta potensi kredit macet cenderung membuat para pelaku multifinance lain enggan melirik ceruk ini. Akan tetapi, Suryadi mengatakan, kegiatan pembiayaan bajaj yang dilakukan perusahaannya sekaligus sebagai andil untuk membantu masyarakat.
“Banyak pengusaha yang tidak menengok ke sana. Harapan kami, pengusaha kecil bisa jadi besar,” imbuhnya.
Potensi pembiayaan bajaj sebenarnya masih cukup besar. Suryadi mengaku, dari 14.000 bajaj yang beredar di seantero ibukota, hanya terdapat 6.000 hingga 7.000 bajaj biru. Ini berarti lebih dari setengah jumlah bajaj yang harus diremajakan.
Dengan proyeksi izin pembiayaan bajaj dari Dinas Perhubungan akan terbit di kuartal 1 tahun 2015, ia berharap Gratama dapat membiayai 1.000 bajaj biru lagi tahun depan. Terbitnya ketentuan tersebut, lanjutnya, dianggap akan menjadi amunisi bisnis yang baik.
“Jadi nanti mereka bisa beli atau cicil bajaj dari mana saja. Keputusan dari pemerintah kita dukung, masyarakat kita bantu. Ada jalan, kenapa tidak,” katanya.
Gratama Finance menyediakan jasa pembiayaan bajaj dengan bunga rata-rata sekitar 1,3% serta tenor 12 bulan, 30 bulan, dan 3 tahun. Dari sekitar 14.000 unit kendaraan yang telah dibiayai, lebih dari 6.000 unit merupakan bajaj biru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News