kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.944.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.370   -49,00   -0,30%
  • IDX 8.003   66,95   0,84%
  • KOMPAS100 1.114   7,09   0,64%
  • LQ45 817   3,09   0,38%
  • ISSI 269   3,17   1,19%
  • IDX30 424   2,42   0,57%
  • IDXHIDIV20 491   2,64   0,54%
  • IDX80 123   0,54   0,44%
  • IDXV30 133   1,39   1,06%
  • IDXQ30 137   0,86   0,63%

Grup MNC dan Lippo Kembalikan 10% Kepemilikan Saham di NOBU dan BABP, Merger Batal?


Kamis, 28 Agustus 2025 / 10:47 WIB
Grup MNC dan Lippo Kembalikan 10% Kepemilikan Saham di NOBU dan BABP, Merger Batal?
ILUSTRASI. Merger antara Bank MNC Internasional (BABP) dan Bank NationalNobu (NOBU) dikabarkan batal


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aroma batalnya merger antara PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) dan PT Bank NationalNobu Tbk (NOBU) makin menguat. Ini tercermin setelah kedua pemegang sahamnya yaitu Grup MNC dan Grup Lippo mengembalikkan 10% saham yang sempat ditukar gulingkan atau share swap.

Mengutip keterbukaan informasi BEI, Kamis (28/8/2025), PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) menambah kepemilikan saham di BABP sebanyak 4,4 miliar saham yang setara dengan 10% saham BABP yang beredar pada 26 Agustus 2025. Kini, total kepemilikan saham BCAP di MNC bank kembali menjadi 48,83%.

Sebelumnya, PT Prima Cakrawala Sentosa yang merupakan bagian dari Grup Lippo sempat mengempit saham MNC Bank sebanyak 10% saham. Namun, kini nama Prima Cakrawala Sentosa sudah hilang dari daftar kepemilikan saham dari MNC Bank.

Sebaliknya terjadi pada kepemilikan saham di NOBU. Pada hari yang sama, Prima Cakrawala Sentosa menambah kepemilikan saham di NOBU sebanyak 747,8 juta. Nilai tersebut juga setara dengan 10% dari total saham NOBU.

Baca Juga: MNC Bank Mencatat Pengguna MotionBank Tumbuh 8,04% pada Juni 2025

Dalam hal ini, Prima Cakrawala Sentosa mengambil saham yang sebelumnya dipegang oleh PT MNC Land Tbk (KPIG). Di mana, itu juga merupakan bagian dari tukar guling saham yang dilakukan dua konglomerasi ini dalam rencananya melakukan merger terhadap dua bank tersebut.

Dengan adanya pengembalian saham dari masing-masing grup ini semakin menandakan bahwa rencana merger dari dua bank ini batal. Sebelumnya, langkah tukar guling ini dinilai oleh regulator dalam hal ini OJK sebagai wujud konkrit merger keduanya bakal terlaksana.

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae pun mengungkapkan, saat ini pihaknya juga menunggu kepastian dari dua bank tersebut. Pasalnya, Dian juga tak ingin memaksa bank milik James Riady dan Hary Tanoesoedibjo itu untuk merger.

Dian pun berharap di antara Nobu maupun Bank MNC untuk memberikan surat resmi terkait kepastian dari rencana tersebut. Ia tak ingin rencana merger mengambang terlalu lama.

“Dulu niat merger diajukan secara tertulis,  sekarang juga kalau mau batal harus tertulis,” ujarnya saat silaturahmi dengan wartawan, beberapa waktu sebelumnya.

 

Dian bilang tidak menutup kemungkinan jika memang keduanya berubah pikiran untuk merger. Sebaliknya, potensi untuk tetap bergabung pun juga tetap ada.

Dalam hal ini, ia menyoroti langkah cross ownership yang sudah dilakukan oleh dua bank tahun lalu. Artinya, masih ada proses yang dilakukan oleh dua bank tersebut.

“Kita tunggu saja surat resmi dari mereka. Jangan sampai “kawin” tapi nanti tidak bahagia,” tambahnya.

Selanjutnya: Mewaspadai Ancaman Siber Utama di Indonesia, Dari Ransomware Hingga APT

Menarik Dibaca: Promo Subway Anniversary 60 Tahun 28-29 Agustus, 2 Sandwich Favorit Cuma Rp 60.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×