Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
Panji Irawan, Direktur Keuangan Bank Mandiri mengatakan, penyebab transmigrasi suku bunga acuan ke pasar lama lantaran likuiditas di pasar sedang ketat. Bank berebut likuiditas untuk menjaga LDR. "Kalau likuiditas terpenuhi, biasanya persaingan akan berkurang," jelasnya.
Baca Juga: Simak rekomendasi saham perbankan usai BI menurunkan GMW
Adapun Bank Mandiri, menurut Panji, sudah melakukan penyesuaian suku bunga sekitar 20 basis poin untuk kredit dan DPK lantaran biaya dana perseroan sudah mulai turun sejalan dengan fokusnya menjaring dana murah.
Panji memastikan, bunga kredit Bank Mandiri tahun depan akan turun. Begitu deposito dengan bunga mahal jatuh tempo, perusahaan sudah bisa menurunkan bunga kredit mengikuti pasar. Hanya saja, dia tidak menyebut berapa penyesuaian yang akan dilakukan.
Nixon Napitupulu, Direktur BTN mengatakan, transmisi suku bunga acuan ke bunga kredit butuh waktu lama karena deposito juga memiliki jangka waktu rata-rata 3-6 bulan dan kondisi likuiditas di pasar juga tengah ketat.
Baca Juga: BI menurunkan GWM, begini rekomendasi saham perbankan
"Bunga kredit BTN sudah turun 25 basis poin, Kami akan turunkan bunga kredit secara bertahap karena deposito tidak bisa langsung turun, tunggu jatuh tempo dulu terutama yang 3-6 bulan." ujar Nixon.
Sementara Presiden Direktur PT Bank Maybank Indonesia Tbk Taswin Zakaria mengatakan, penurunan suku bunga kredit tergantung biaya dana dan ketergantungan likuiditas.
Dia melihat tantangan likuiditas masih besar karena persaingan tidak hanya dengan sesama bank, tetapi juga bersaing dengan pemerintah dan fintech.
Baca Juga: Pangkas GWM, BI Ingin Memompa Likuiditas Perbankan