Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) telah menyiapkan sejumlah langkah strategis agar kinerja perseroan bisa sejalan dengan proyeksi industri pembiayaan di 2023.
Seperti diketahui, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan piutang pembiayaan masih bisa tumbuh di tahun ini. Proyeksi pertumbuhan piutang pembiayaan secara industri ada di kisaran 13% hingga 15%.
Corporate Secretary BRI Finance Taufiq Kurniadihardja mengatakan bahwa pihaknya pun juga optimistis pertumbuhan di BRI Finance bisa sejalan dengan proyeksi tersebut.
Baca Juga: Targetkan Bisnis Tumbuh 40%, BRI Finance Fokus Pada Pembiayaan Konsumer
Meskipun masih ada beberapa tantangan yang akan dihadapi mulai dari masalah suku bunga acuan, hingga potensi resesi global yang mendorong perlambatan ekonomi internasional.
“Ada pula tantangan dari fluktuasi harga bahan bahan bakar minyak (BBM) serta kondisi politik nasional menghadapi tahun pemilu 2024,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (15/2).
Oleh karena itu, ia bilang BRI Finance telah menetapkan beberapa langkah strategis yang menjadi fokus.
Pertama, fokus untuk meningkatkan profitabilitas salah satunya melalui joint financing (JF).
“Bisa dengan BRI (perusahaan induk) atau di luar BRI baik itu perbankan atau perusahaan pembiayaan. Tentunya dengan mengacu kepada peraturan dan ketentuan OJK yang berlaku,” lanjut Taufiq.
Baca Juga: Modalku Finance Catat Outstanding Pembiayaan Tembus Rp 145 Miliar per Januari 2023
Kedua, BRI Finance akan mengoptimalkan sinergi pemasaran dengan melakukan penguatan titik captive yang sudah ada. Dalam hal ini perseroan menambah koordinator dan tenaga relationship manager (RM) di kota-kota tertentu yang potensi pasarnya cukup besar.
Hal tersebut mengacu pada kinerja tahun lalu. Penambahan koordinator dan tenaga pemasaran ini diyakini akan memudahkan koordinasi, memperkuat penetrasi pemasaran dan juga diharapkan menumbuhkan pencapaian disbursement.