Reporter: Ferry Saputra | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia membeberkan sejumlah tantangan yang dapat menghambat pertumbuhan aset perusahaan asuransi. Untuk mengantisipasinya, perseroan sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengatasinya.
Director & Chief of Finance Manulife Indonesia Meylindawati mengatakan tantangannya, seperti perubahan suku bunga, inflasi, fluktuasi kurs mata uang asing, serta dinamika ekonomi global dan domestik.
"Namun, tantangan itu juga membuka peluang bagi Manulife Indonesia untuk terus mengoptimalkan strategi investasi dan inovasi produk," ucapnya kepada Kontan, Senin (22/9/2025).
Baca Juga: Manulife Indonesia Catat Total Aset Capai Rp 62,73 Triliun per Juni 2025
Dengan pendekatan yang adaptif dan pengelolaan risiko yang cermat, menurutnya perusahaan dapat menjaga daya saing dan tetap memberikan nilai optimal bagi nasabah, sekaligus mempertahankan pertumbuhan premi secara berkelanjutan.
Selain itu, Meylindawati bilang tingkat literasi dan inklusi asuransi di Indonesia juga bisa menjadi tantangan lainnya. Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 mencatat, indeks literasi sektor perasuransian pada 2025 hanya sebesar 45,45% dan inklusinya berada di angka 28,5%.
Baca Juga: Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Siap Menjaga Pertumbuhan Dana Kelolaan
Namun, dia meyakini makin membaiknya tingkat literasi dan inklusi asuransi di Indonesia yang terus menunjukkan tren peningkatan, bisa menjadi peluang bagi perusahaan. Bagi Manulife Indonesia, kondisi itu menjadi peluang strategis untuk terus memperluas edukasi, meningkatkan pemahaman publik terhadap manfaat asuransi, serta menghadirkan produk dan layanan yang relevan dan mudah diakses.
"Dengan pendekatan yang inklusif dan edukatif, perusahaan optimistis dapat mendorong pertumbuhan premi dan memperluas jangkauan perlindungan ke segmen masyarakat yang lebih luas," tuturnya.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan (unaudited), Manulife Indonesia mencatatkan nilai aset sebesar Rp 62,73 triliun per Juni 2025. Nilai tersebut tercatat terkontraksi tipis 0,06%, jika dibandingkan periode sama tahun lalu.
Selanjutnya: Indonesia-Uni Eropa Resmi Teken IEU-CEPA
Menarik Dibaca: Cara Memakai Multiple Akun WhatsApp dengan Mudah, Simak Panduan Lengkapnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News