Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) mencatat penurunan harga saham dalam beberapa bulan terakhir. Jika melihat grafik harga saham BBTN sejak Maret 2018, tren harga saham BBTN terus mengalami penurunan.
Pada (23/3), harga saham BBTN masih di angka Rp 3.750 per saham. Sedangkan pada penutupan (5/7) lalu, harga saham BBTN berada di level Rp 2.140 per saham.
Hari ini Jumat (6/7) sampai pukul 13.32, BBTN ditransaksikan diharga Rp 2.140 per saham. Penurunan harga saham ini seiring dengan kasus terakhir yang melanda BBTN.
Berdasarkan informasi yang dihimpun kontan.co.id, terakhir PT Asuransi Umum Mega atau Mega Insurance melayangkan gugatan terhadap BTN. Hal ini terkait pengeluaran penempatan dana sebesar Rp 58 miliar. Gugatan ini didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 19 Desember 2017.
Maryono, Direktur Utama BTN mengatakan, penurunan harga saham ini disebabkan karena faktor global. "Ada tiga peristiwa yang terjadi di dunia yaitu perubahan valuta masing-masing negara, perubahan berpindahnya dana yang dari tujuan ke asal, dan adanya perubahan suku bunga," kata Maryono dalam keterangan tertulis, Kamis (5/7).
Menurut Maryono peristiwa ini merupakan rangkaian normalisasi dan tidak bisa dihindari di semua negara.
Untuk kinerja, Iman Nugroho, Soeko Direktur Keuangan & Treasury Bank BTN menambahkan, sampai Maret 2018 kinerja perseroan sudah cukup bagus. Hal ini ditunjukkan dengan pertumbuhan tinggi di atas 20% dari sisi aset, kredit dan DPK serta laba di atas 15%.
Ke depan BTN memproyeksi pertumbuhan kinerja di kisaran 20%. Menurut Iman, untuk mencapai target bisnis tersebut, Bank BTN akan melakukan efisiensi pada biaya operasional, peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) berbiaya rendah sehingga NIM terjaga dan pencapaian target fee based income.
“Jadi tidak perlu khawatir mengenai bisnis BTN yang kami bisa lakukan adalah membukukan kinerja yang sesuai dengan target dan itu baru akan dilihat investor atau masyarakat setelah laporan keuangan Juni, September dan Desember nanti keluar,” kata Iman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News