Reporter: Ferrika Sari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi virus corona (Covid-19) turut menggerus investasi industri asuransi jiwa. Tak main-main, hasil investasi asuransi jiwa tumbuh minus di paruh pertama 2020.
Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), hingga semester I 2020, hasil investasi industri asuransi jiwa tercatat minus Rp 20,97 triliun. Padahal realisasi tahun lalu masih positif di angka Rp 22,82 triliun.
Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan, penurunan hasil investasi yang signifikan akibat kondisi pasar modal yang kurang kondusif selama semester I tahun ini. Akibatnya, menekan kinerja sejumlah portofolio investasi.
Baca Juga: Hingga Juni, asuransi jiwa bayar klaim terkait Covid-19 sebesar Rp 216,02 miliar
"Hal ini ditandai oleh penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 22,9% selama semester I 20202. Apalagi, kinerja investasi dalam industri asuransi sangat dipengaruhi oleh portofolio investasi yang terkait dengan ekonomi makro termasuk pasar modal," kata Budi, dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Jumat (25/9).
Meski demikian kinerja investasi tersebut membaik dibandingkan realisasi kuartal I 2020. Pada saat itu, hasil investasi negatif 450,8% menjadi minus Rp 47,05 triliun.
"Kinerja investasi dari 60 asuransi jiwa jauh lebih baik dari kuartal 1 2020 atau mengalami pemulihan lebih dari setengahnya," ungkapnya.
Terlebih, hasil investasi asuransi jiwa bersifat jangka panjang. Selama instrumen investasi tidak dijual, maka penurunan investasi hanya terjadi dalam pencatatan laporan keuangan.
Baca Juga: Ada kredit tanpa agunan BRI tanpa limit pinjaman, ini syarat pengajuannya