kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.891.000   25.000   1,34%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Hasil investasi asuransi umum susut 3,5% menjadi Rp 4,25 triliun di 2018


Selasa, 19 Februari 2019 / 19:37 WIB
Hasil investasi asuransi umum susut 3,5% menjadi Rp 4,25 triliun di 2018


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi investasi di tahun lalu memang terbilang menantang. Alhasil, pelaku industri asuransi umum juga mengalami pernurunan hasil investasi sepanjang 2018.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, hasil investasi asuransi umum turun tipis 3,5% di 2018. Yakni dari Rp 4,4 triliun pada 2017 menjadi 4,25 triliun pada 2018. Menurut Dody, hal ini disebabkan oleh dinamika perekonomian dan pasar modal. 

Meskipun begitu, Direktur Eksekutif AAUI Dody Achmad Sudiyar Dalimunthe mengingatkan bahwa kinerja bisnis asuransi umum lebih mengarah ke hasil underwriting. “Agak berbeda dengan perusahaan asuransi jiwa yang mungkin harus menetapkan target hasil investasi tertentu karena produk yang dijual ada komponen investasinya,” kata dia, Selasa (19/2).

Penurunan hasil investasi memang terlihat wajar meningat kondisi pasar modal di tahun kemarin yang kurang menggembirakan. Dus, kinerja investasi khususnya dari instrumen bebasis ekuitas ikut tertekan.

Untungnya, industri asuransi umum banyak menyimpan dana di keranjang deposito yang relatif lebih aman. Karena itu penurunan kinerja investasi pun tidak terlalu parah.

Per 2018, sebanyak 36,3% dari jumlah investasi asuransi umum digelontorkan ke instrumen deposito. Disusul dengan reksa dana sebesar 22% dan surat berharga negara sebesar 13,3%.

Doddy mengatakan, alasan perusahaan asuransi umum banyak menginvestasikan uangnya pada deposito adalah karena instrumen ini yang paling aman dan likuid. 

“Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan asuransi di Indonesia cukup berhati-hati dalam menempatkan investasinya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×