Reporter: Ferrika Sari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri asuransi jiwa sukses mencatatkan pertumbuhan hasil investasi signifikan tahun lalu. Pemilihan portofolio investasi menjadi kunci para pemain asuransi bertahan ketika market tertekan.
Menurut data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), sampai 2019 hasil investasi industri asuransi jiwa mencapai Rp 34,19 triliun atau tumbuh 336,8% secara year on year (yoy). Padahal hasil investasi tahun sebelumnya hanya sebesar Rp 7,83 triliun.
Baca Juga: Sampai kapan asing menarik dananya keluar dari pasar saham Indonesia?
Ketua Bidang Aktuari dan Manajemen Risiko AAJI Fauzi Arfan menjelaskan, peningkatan hasil investasi tersebut berkat strategi investasi yang berdasarkan mark to market atau sesuai dengan kondisi pasar. Salah satunya didominasi pemilihan investasi surat utang dan reksadana ketika suku bunga bank turun tahun lalu.
“Mereka membandingkan mark to market sehingga hasil investasi tumbuh signifikan dan didominasi instrumen investasi seperti bond. Ketika suku bunga turun di 2019, maka harga bond naik dan jumlah investasi ke bond ikut meningkat,” kata Fauzi di Jakarta, pekan lalu.
Tahun lalu hasil investasi industri asuransi jiwa 501,63 triliun atau naik 8,6% yoy. Jika dirinci, investasi terbesar adalah reksadana yakni Rp 167,48 triliun. Menyusul saham Rp 160,07 triliun, surat berharga negara (SBN) Rp 76,75 triliun, deposito Rp 37,72 triliun, sukuk korporasi Rp 36,36 triliun dan lainnya.
Baca Juga: Mengintip kekuatan IHSG pekan depan usai menguat di akhir pekan lalu