Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2024 bisa dibilang menjadi awal baru bagi PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP). Sebab, bank milik Kookmin Bank Financial Group (KBFG) ini telah mengubah wajah barunya dengan ingin dikenal sebagai KB Bank.
Alih-alih menjajal segmen yang tidak pernah digarap sebelumnya, KB Bank akan dibawa mirip dengan Kookmin Bank yang ada di Korea Selatan dengan menyasar segmen UMKM dan Ritel. Harapannya, KB Bank bisa menjadi bank besar seperti Kookmin Bank.
Memang, beberapa tahun KBFG masuk sebagai pemegang saham pengendali, belum ada perubahan yang signifikan dalam bisnis KB Bank. Maklum, perbaikan kinerja menjadi salah satu upaya yang dilakukan dalam periode tersebut.
Hal tersebut pun sudah mulai tercermin pada laporan kinerja keuangan KB Bank per September 2023. Di mana, NPL net KB Bank mampu turun delapan basis poin menjadi 4,81% dan beban operasional pun terlihat turun 10,23% menjadi Rp 1,52 triliun.
Baca Juga: Ada Raksasa Keuangan Korea Selatan, di Balik Transformasi KB Bank
Direktur KB Bank, Jung Ho Han menyadari bahwa masih banyak yang perlu dibenahi dalam bisnis KB Bank itu sendiri. Meskipun, ia melihat sudah banyak perkembangan yang dilakukan sejak tahun pertama KBFG masuk ke Indonesia melalui KB Bank.
Oleh karenanya, ia melihat tahun ini bakal lebih banyak produk-produk baru yang akan diluncurkan. Harapannya, itu mendukung segmen pasar yang saat ini menjadi fokus dari KB Bank.
“Ke depan, KB Bank Indonesia akan fokus di segmentasi yang sama, yaitu UMKM dan individual customer,” ujar Direktur KB Bank, Jung Ho Han.
Jika menilik laporan tahunan 2022, kredit UMKM dan ritel milik KB Bank menjadi kontributor utama dengan komposisi total mencapai 63%. Hanya saja, untuk Kredit UMKM mengalami penurunan di periode tersebut sekitar 30,31% menjadi Rp 18,39 triliun.
Han menyadari bahwa karakteristik UMKM di Indonesia memang sedikit berbeda dengan apa yang ada di Korea Selatan. Di mana, UMKM di Negeri Gingseng tersebut banyak bergerak di sektor teknologi dan bio medical.
“Kalau di Indonesia itu kan kebanyakan masih di sektor agricultural karena sumber daya alamnya banyak. Itu risikonya juga tinggi karena tergantung pada alam,” ujarnya.
Namun, itu bukan berarti tak ada peluang bagi KB Bank untuk menggarap sektor tersebut. Sembari, ia percaya adanya potensi lebih banyak UMKM di Indonesia yang bergerak di sektor teknologi bermunculan ke depannya.
Baca Juga: KB Bank Bagi-Bagi THR Rp 13 Juta ke Nasabah Lewat Kompetisi Video di Media Sosial
Ia bilang potensi tersebut ada karena saat ini sudah mulai banyak perusahaan-perusahaan teknologi dari Korea Selatan yang juga berinvestasi di Indonesia. Sehingga, sudah ada kerjasama dengan UMKM Indonesia yang bergerak di sektor teknologi.
“Indonesia ke depan akan banyak perusahaan UMKM di teknologi dan lebih aman memberikan pinjaman ke mereka,” ujarnya.
Terakhir, ia menyebut akan merilis fitur baru untuk nasabah UMKM dalam hal ini adalah fitur cash management system. Rencananya, fitur baru tersebut akan dirilis pada akhir tahun ini.
“Ini untuk mendukung nasabah UMKM dan perusahaan-perusahaan besar,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News