kontan.co.id
banner langganan top
Jum'at, 11 April 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.889.000   43.000   2,33%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%
  • EMAS 1.889.000   43.000   2,33%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%
  • EMAS 1.889.000   43.000   2,33%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Himalaya raup pertumbuhan premi 18,1%


Kamis, 13 Maret 2014 / 20:28 WIB
Himalaya raup pertumbuhan premi 18,1%
ILUSTRASI. PT Jaya Swarasa Agung Tbk mengawal penyelesaian pabrik baru di Sumedang.


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. PT Asuransi Himalaya Pelindung meraup pertumbuhan pendapatan premi bruto sebanyak 18,1% atau menjadi Rp 208,3 miliar hingga akhir tahun lalu.

Rilis dari lembaga pemeringkat efek ICRA Indonesia hari ini, Kamis (13/3) menyebutkan, pertumbuhan Asuransi Himalaya Pelindung yang ditopang lini usaha asuransi properti, kendaraan bermotor dan aneka.

Lini usaha asuransi properti berkontribusi sebesar 33,6% terhadap total premi perusahaan, sementara 24,2% premi berasal dari kendaraan bermotor dan 22,2% dari aneka.

Kendati pertumbuhan pendapatan premi brutonya cukup tinggi, secara netto, premi yang dikantongi Himalaya hanya naik tipis 3,9% menjadi sebesar Rp 111,6 miliar. Karena kinerjanya itu, Himalaya membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp 2,1 miliar.

ICRA Indonesia menyematkan Himalaya dengan peringkat BBB+ atau triple B plus. Peringkat ini telah mempertimbangkan kinerja Himalaya.

“Peringkat dapat meningkat apabila Himalaya menunjukkan peningkatan kinerja dengan memperhatikan rasio kombinasinya atau memperkuat fleksibilitas finansialnya,” imbuh Kreshna D Armand, AVP – Analyst dari ICRA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×