kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Hingga Agustus, penjaminan KUR Askrindo tembus Rp 48 triliun


Minggu, 09 September 2018 / 10:27 WIB
Hingga Agustus, penjaminan KUR Askrindo tembus Rp 48 triliun
ILUSTRASI. Logo baru Askrindo


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis penjaminan kredit usaha rakyat (KUR) PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) atau Askrindo terus meningkat.

Direktur Operasional dan Ritel Askrindo Anton Siregar mengatakan, Askrindo telah menjamin penyaluran KUR sebesar Rp 48 triliun hingga Agustus 2018. Angka tersebut, tumbuh 30% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Dari penjamin itu, market share penjaminan KUR Askrindo telah 59% di tingkat Indonesia. Terhitung dari Januari sampai Agustus 2018,” kata Anton kepada Kontan.co.id, Sabtu (8/9).

Menurutnya, market share sebesar 59% atau naik 47% dari tahun lalu dan itu semua berkat peningkatan layanan kepada bank penyalur, seperti PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI). Ketiga bank itu masih mendominasi layanan penjaminan KUR Askrindo.

“Semua bank yang ditunjuk pemerintah menjadi penyalur KUR, telah bekerja bekerjasama dengan Askrindo,” ungkapnya.

Ternyata penguasaan pasar Askrindo di industri penjamin sejalan dengan strategi perusahaan menjaga kredit bermasalah (NPL). Askrindo sukses menjaga NPL di angka 1%-2%, dan diharapkan sampai akhir tahun bisa bertahan di posisi 1%.

Dengan optismisme yang besar itu, Askrindo yakin bisa menjamin penyaluran KUR lebih banyak lagi yaitu minimal Rp 60 hingga akhir tahun. Artinya, Askrindo, bisa mengambil 50% porsi penjamin, dari target penyaluran KUR pemerintah sebesar Rp 120 triliun di sepanjang 2018.

Sedangkan Imbal Jasa Penjaminan (IJP) KUR yang ditargetkan Askrindo Rp 1,25 triliun, atau naik 13,6% dari realisasi tahun lalu Rp 1,1 triliun. Dari target itu, Askrindo telah menerima IJP sebesar Rp 1,2 triliun, dan kemungkinan target terpenuhi di bulan September atau Desember 2018.

“Secara target, kami bisa mencapainya di bulan September dan Desember 2018. Kami melihat pencapaian itu dari market share yang hampir 60% hingga bulan Agustus,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×