kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Hingga akhir tahun, OJK prediksikan kredit akan tumbuh 3%-4%


Selasa, 04 Agustus 2020 / 13:10 WIB
Hingga akhir tahun, OJK prediksikan kredit akan tumbuh 3%-4%
ILUSTRASI. Karyawan memberikan pelayanan usai peresmian kantor baru Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit perbankan telah meningkat sejak bulan Juli 2020 setelah pemerintah menabur banyak stimulus lewat penempatan dana dengan biaya murah pada Bank Himbara dan BPD serta penjaminan kredit modal kerja bagi segmen UMKM.

Adanya tambahan stimulus yang diberikan lewat penjaminan kredit modal kerja bagi segmen korporasi padat karya dan adanya rencana pemerintah menambah penempatan dana pada perbankan diperkirakan akan semakin mendorong pertumbuhan kredit sampai akhir tahun. 

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksi penyaluran kredit perbankan tahun ini akan tumbuh sekitar 3%-4%. "Setelah adanya beragam stimulus dari pemerintah, kami perkirakan kredit akan tumbuh dari rata-rata revisi rencana bisnis yang dilaporkan bank sebelumnya yakni 3%," kata Wimboh Santoso, Ketua Dewan Komisioner OJK dalam paparan virtual, Selasa (4/8). 

Baca Juga: Level terendah terjadi di Juni, pertumbuhan kredit perbankan mulai bangkit pada Juli

Wimboh mengatakan, rata-rata target pertumbuhan kredit perbankan yang dilaporkan ke OJK adalah sekitar 3%. Namun, target itu dilaporkan sebelum adanya penempatan dana pemerintah di Bank Himbara dan BPD serta penjaminan kredit modal kerja segmen korporasi. 

Ia menyakini dengan berhasilnya Bank Himbara meleverage tiga kali penempatan dana pemerintah sebesar Rp 30 triliun dan BPD meleverage dua kali dana pemerintah sebesar Rp11,5 triliun maka masing-masing bank akan kembali merevisi target kredit lebih tinggi dalam rencana bisnis bank (RBB).

Bank Himbara mendapatkan penempatan dana pemerintah sejak 25 juni 2020. Hingga 27 Juli, bank BUMN tersebut sudah menyalurkan kredit Rp 49,65 triliun atau berhasil meleverage dana pemerintah tersebut sebesar  165,5 %. 

Dengan melihat realisasi itu, OJK yakin Bank Himbara bisa mencapai target penyaluran kredit dari dana pemerintah hingga tiga kali lipat sebelum September. Apalagi, tren restrukturisasi kredit yang terdampak Covid-19 juga semakin melandai. 

Per 20 Juli 2020, total restrukturisasi perbankan sudah mencapai Rp 784,36 triliun dengan total debitur mencapai 6,7 juta. 

Wimboh bilang, restrukturisasi kredit di bulan Juli sudah sedikit. 

"Realisasi restrukturisasi kredit ini mencapai 25%-30% dari total outstanding kredit. Sebelumnya kami perkirakan restrukturisasi kredit bisa mencapai 40%, tetapi itu tidak akan sebesar itu karena saat ini jumlah yaang direstrukturisasi semakin flat," kata Wimboh. 

Dengan perkembangan tersebut, Wimboh menghimbau perbankan agar segera memanfaatkan segala insentif yang diberikan pemerintah. Sebab menurutnya, saat ini sudah waktunya bank untuk mendorong pertumbuhan kredit.

Baca Juga: Ini 5 bank yang memasang bunga deposito paling tinggi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×